Beberapa hari sudah berlalu semenjak kejadian Chanhee yang akhirnya menyadari perasaannya untuk Changmin.
Chanhee tak ambil pusing dengan hal itu, kesibukan di Lunar Day Care membuatnya sedikit melupakan keberadaan Changmin.
Siang itu, Chanhee sedang membereskan ruang bermain yang berantakan sembari memperhatikan anak-anak yang dirawatnya menikmati makan siang masing-masing.
Semua anak terlihat makan dengan lahap, terkecuali bagi seseorang yang selalu menempel dengannya.
Sunwoo.
Sunwoo terlihat lebih pendiam dari biasanya. Merasa ada yang tak beres, Chanhee segera melangkahkan kakinya menuju Sunwoo. Menempelkan punggung tangannya di kening Sunwoo, terperanjat ketika menyadari bahwa suhu tubuh Sunwoo berada di atas batas normal.
Cepat-cepat Chanhee mencari termometer untuk dapat memastikan suhu tubuh Sunwoo secara tepat.
Benar saja, tulisan 38 derajat Celcius terpampang di termometer tersebut. Memberi kepastian bahwa Sunwoo memang demam.
Chanhee segera menggendong Sunwoo dan membaringkannya di kamar khusus. Meminumkan parasetamol dan menenangkan Sunwoo yang mulai rewel.
Kevin yang kala itu juga sedang berada di day care, dapat mendengar rengekan Sunwoo dengan jelas. Chanhee memberikan sinyal pada Kevin untuk menelpon Bundanya Sunwoo dan memintanya agar segera datang kesini.
Sayangnya, sang bunda sedang berada dalam rapat penting di kantornya. Sehingga Changminlah yang akhirnya diutus untuk menjemput sang adik.
Chanhee kemudian keluar dari kamar khusus untuk mengepak barang bawaan Sunwoo dan menuliskan keterangan bahwa Sunwoo akan dijemput di luar jadwal pada papan tulis day care.
Selama Chanhee dan Kevin tenggelam dalam kesibukannya, pintu kamar khusus dibuka perlahan oleh seorang anak kecil.
Anak kecil itu kemudian berdiri di samping kasur tempat Sunwoo terbaring lemas. Ekspresi wajahnya penuh dengan kesedihan melihat teman dekatnya tidak ceria seperti biasanya.
Eric, anak kecil yang disebut di bait sebelumnya, mengelus dahi Sunwoo dengan hati-hati.
“Nunu.. cepet sembuh biar bisa temenin Ewic main lagi ya..”