Bunyi alunan piano berpadu indah dengan derap langkah kaki dua insan manusia berbeda umur yang sedang berjalan beriringan menuju altar.

Changmin menerima uluran tangan Chanhee yang diserahkan oleh Tuan Choi, tersenyum tulus ketika calon mertuanya itu membisikkan kalimat “tolong jaga anakku baik-baik” pada Changmin.

Di altar, Chanhee dan Changmin berdiri berhadapan dengan tangan yang bertautan. Sunwoo berdiri tak jauh dari mereka berdua, bersiap-siap dengan kotak beludru berwarna merah yang berada dalam genggamannya.

Janji sehidup semati diucapkan terlebih dahulu oleh Changmin, jawaban “yes, I do” dari Chanhee menyambut ucapannya. Hal ini kemudian disusul dengan penyematan cincin di jari manis Chanhee oleh Changmin.

Setelahnya, giliran Chanhee-lah yang mengucapkan janji sucinya. Mengikat Changmin menjadi miliknya selamanya, dalam keadaan susah maupun senang, dengan simbol cincin di jari manisnya.

Senyuman bahagia tidak luntur barang sedetikpun dari wajah Chanhee maupun Changmin. Dengan satu langkah penuh percaya diri, Changmin menghapus jarak diantara mereka. Menautkan bibir keduanya dalam satu ciuman lembut.

Tepukan tangan dan sorak-sorai mewarnai ruangan itu. Sunwoo adalah satu dari banyak orang yang ikut bertepuk tangan, senyuman penuh arti menghiasi wajahnya.

Selama ini, Sunwoo selalu bersikap posesif dan mengikat Changmin karena Sunwoo selalu merasa kalau dirinya adalah pelindung satu-satunya bagi Changmin.

Tapi kini, Sunwoo akhirnya tersadar.

Dua orang pelindung bagi Changmin, nyatanya lebih baik daripada hanya satu.