Pertemuan pertama Chanhee dan Changmin adalah tepat sebelum Changmin melakukan sidang skripsinya.

Kala itu, Changmin sedang menunggu gilirannya di taman belakang gedung jurusannya. Membuang kalutnya sembari memperhatikan air mancur yang menjadi atraksi utama dari taman tersebut.

Changmin berdiam diri di taman sendirian hampir 1 jam lamanya, sebelum akhirnya suara langkah kaki yang mendekat membuat Changmin menolehkan kepalanya. Seolah tersihir, Changmin diam terpaku di tempat. Detik itu juga, ia berjanji pada dirinya sendiri untuk dapat menjadikan sosok yang mendatanginya itu sebagai pasangan hidupnya.

Selesai sidang, Changmin berjalan keluar dari dalam ruangan dengan hati yang was-was. Betapa lega hatinya ketika sosok dengan senyum teduh itu masih setia menunggu di taman belakang. Menunggu Changmin untuk berjalan ke arahnya dan memeluknya erat seakan tak ada hari esok.

Dan dalam hitungan bulan, Changmin berhasil menunaikan janjinya.

Sosok itu kini telah berada di hadapannya, terbalut dengan tuxedo putih; kontras dengan tuxedo hitam yang Changmin kenakan. Dulunya, sosok itu bernama Choi Chanhee. Akan tetapi, setelah janji sehidup semati terucap dari keduanya- sosok itu kini bernama Ji Chanhee.

Changmin pikir, dirinya telah menyelamatkan dunia di kehidupannya yang sebelumnya.

Karena di kehidupannya yang sekarang, Changmin merasa bahwa ialah pria paling beruntung di dunia ini.

Tak butuh waktu lama hingga Chanhee mengandung anak pertama mereka. Changmin senang bukan kepalang, berkali-kali Changmin menanyakan Chanhee perihal apakah benar testpack yang dipegangnya adalah milik Chanhee atau bukan. Diperlukan waktu lebih dari 30 menit bagi Chanhee untuk dapat meyakinkan Changmin sepenuhnya bahwa di dalam rahimnya ada janin yang sedang berkembang.

Selama menjalani masa kehamilan, tak pernah sekalipun Changmin merasa bahwa kehamilan Chanhee merepotkannya. Dalam hatinya, Changmin malah berharap Chanhee akan mengidam hal-hal aneh layaknya teman Changmin yang lain.

Walaupun demikian, pengorbanan besar tetap dilakukan Chanhee demi menyelamatkan kehamilannya.

Di awal kehamilan, dokter mengatakan bahwa Chanhee terlalu kurus untuk mengandung bayi. Semenjak saat itu, Chanhee berjuang mati-matian untuk menaikkan berat badannya. Selama 9 bulan, Chanhee menggandakan porsi makannya. Susu dan suplemen untuk membantu kehamilan pun tak pernah luput Chanhee konsumsi setiap harinya.

Perubahan yang terjadi pada tubuh Chanhee menuai pro-kontra dari lingkungan mereka. Banyak dari kenalan Chanhee maupun Changmin yang menyayangkan karena Chanhee kehilangan pinggang kecil dan tubuh rampingnya yang indah.

Perkataan seperti itu tentunya membuat Changmin murka. Beruntung bagi mereka, Chanhee memilih untuk menulikan telinganya dan tidak mengindahkan kata-kata menyakitkan yang mereka lontarkan.

Kendati demikian, jerih payah Chanhee terbayarkan dengan sempurna.

Persalinannya berjalan dengan normal dan lancar, membuat buah hati mereka tiba di dunia pada hari Sabtu siang. Bayi merah yang menangis kencang dalam gendongan Changmin diberi nama Ji Minhee, yang tentunya merupakan gabungan dari nama Changmin dan Chanhee.

Pasca melahirkan, Chanhee memutuskan untuk berhenti menjadi model- melepaskan pekerjaannya. Chanhee kemudian mendedikasikan hari-harinya sepenuhnya untuk membesarkan Minhee bersama Changmin di istana milik keluarga kecil mereka.