Tempat yang dipilih Changmin hari ini adalah sebuah mall di pusat kota. Segera setelah melangkah masuk ke dalam mall, Sunwoo dan Eric berteriak kegirangan ketika mata keduanya menangkap kilatan cahaya dari tempat bermain dengan logo bertuliskan “Game Master”.

Melihat Chanhee yang kewalahan dengan Eric dan Sunwoo di tangan kanan dan kirinya, Changmin menjulurkan tangannya pada Eric untuk digenggam karena tidak ada satu pun yang bisa menghentikan Ji Sunwoo dari memonopoli tangan seorang Choi Chanhee.

Awalnya, Eric menggenggam tangan Changmin dengan malu-malu. Akan tetapi, ketika dilihatnya Sunwoo sudah terlebih dahulu berjalan cepat mendahuluinya sambil menarik tangan Chanhee, Eric segera berlari menyusul keduanya dengan Changmin yang mengekor di belakangnya.

Belasan permainan dicoba oleh Eric dan Sunwoo secara bergantian. Tawa bahagia diselipi kekehan renyah terdengar bersahutan dari keempat insan manusia itu, membuat perhatian beberapa pengunjung lain tertuju ke arah mereka.

Contohnya adalah seperti sekarang ini, Changmin dan Chanhee sedang berdiri berdampingan di depan permainan kereta api yang sedang dinaiki oleh Sunwoo dan Eric. Melihat Sunwoo dan Eric yang begitu gembira, sepasang senyuman turut merekah di wajah mereka masing-masing.

“Itu yang disana anak-anaknya ya, Mas?”

Changmin dan Chanhee segera menoleh ke sumber suara.

“Mas-masnya ini sama kayak saya ya? Saya juga kebetulan nikah muda nih, hehehe.”

Bingung. Baik Changmin maupun Chanhee, belum ada yang membuka mulut untuk bersuara dan menanggapi perkataan seorang pemuda yang tiba-tiba menghampiri mereka.

“Anak-anak itu lagi lucu-lucunya kalau belum masuk SD ya, Mas. Sekalinya udah masuk SD, duh– yang ada tiap hari dibikin pusing kepala saya,” lanjut pemuda asing itu lagi.

Baru saja Changmin hendak menanggapi pemuda asing tersebut, seorang pemuda lainnya yang berbadan lebih tinggi datang menghampiri mereka.

“Sayang, Haknyeon dimana?” tanya sang pemuda yang baru datang.

“Loh? Tadi kan Haknyeon lagi sama kamu, yang?” balas si pemuda yang satunya.

Yang baru datang mengusap wajahnya dengan emosi yang ditahan mati-matian.

“Lee Jaehyun! Jelas-jelas tadi aku titipin Haknyeon ke kamu soalnya aku mau ke toilet, gimana sih kamu?!”

“Lah, kapan kamu ngomong gitu yang? Perasaan kamu gak bilang apa-apa daritadi?”

“Demi Tuhan. Kalau sampai Haknyeon hilang lagi kayak waktu itu, gak ada jatah buat kamu ya malam ini!”

Setelahnya, si pemuda yang lebih tinggi membalikkan badannya. Berjalan menjauh dengan langkah kaki yang menghentak.

“Eh?! Lee Younghoon, jangan bawa-bawa soal jatah dong! Masa kamu tega aku main sendirian?!”

Changmin dan Chanhee membisu di tempat, cukup terkejut dengan yang baru saja terjadi di depan mereka. Keduanya secara tak sengaja lakukan kontak mata, terdiam untuk beberapa saat sebelum tertawa bersamaan.

“Kamu disebut nikah muda tuh sama mas-mas yang tadi,” ledek Chanhee pada Changmin.

“Kalau nikah mudanya sama kamu, ya aku gak bakalan nolak sih.”

Mendengar balasan Changmin yang sebegitu gombal, Chanhee mendecakkan lidahnya sambil membuang muka.

Sunwoo dan Eric kemudian menghampiri mereka beberapa saat kemudian, kedua anak kecil tersebut mengeluhkan perut mereka yang sudah bernyanyi sedari tadi.

Keempatnya kemudian memutuskan untuk mengisi perut mereka di restoran pizza yang terletak di seberang tempat bermain. Betapa terkejutnya Chanhee ketika mengetahui bahwa mereka berempat menyukai pilihan topping pizza yang sama.

Setelah pizza yang mereka pesan tersaji di atas meja, Chanhee mengajak mereka untuk berdoa bersama sebelum mulai santap sore mereka. Selesai berdoa, Chanhee membagikan piring untuk tiga orang lainnya.

“Mm, abang Changmin?”

Changmin menoleh ke arah Eric, memiringkan kepalanya sambil menunggu kelanjutan ucapannya.

“Abang Changmin boleh suapin Ewic?”

Bibir Changmin membulat untuk beberapa saat, mengangguk dan mengusap pucuk kepala Eric setelahnya.

“Boleh, Eric. Ayo sini buka mulutnya?”

Chanhee menekan bibirnya kuat-kuat. Tidak ingin senyuman bahagianya ketara oleh Changmin.

Mendadak, dirasakannya bajunya yang ditarik oleh sosok di sebelahnya. Chanhee segera mengalihkan atensinya pada Sunwoo.

“Nunu juga mau disuapin sama Kakak Cantik! Mau! Mau! Mau!”

Pada akhirnya, Chanhee dan Changmin disibukkan untuk menyuapi kedua anak kecil tersebut.

Menyajikan potret keluarga bahagia bagi orang awam di sekeling mereka.