Belanja

Jio dan Salsa baru tiba di Mall K yang tak begitu jauh dari kampusnya.

“Coba chat kak Nana dulu Jio, dia lagi di bagian mana biar enak kita nyusulinnya” ucap Salsa.

Jio mengirim pesan pada Nalen untuk mengetahui posisinya ada dimana.

Keduanya bertukar pesan.

“Salsa kata kak Nana dia ada di food court lagi makan siang” ucap Jio.

“Yaudah ayo kita susulin” ucap Salsa.

Keduanya langsung berjalan masuk kedalam Mall menuju food court yang ada di lantai bawah sesuai arahan dari Nalen.

●●●

Jio melihat-lihat dimana Nalen duduk karena area ini sangat ramai.

Salsa memegangi tangan Jio agar keduanya tak terpisah dan masuk kerumunan orang yang ada diarea ini.

Jio menghalangi dadanya dengan satu tangannya yang tak Salsa genggam berjaga-jaga agar dadanya tak tersenggol siapapun.

Kalau tersenggol bisa-bisa ia merasakan nyut-nyutan lagi seperti pagi tadi.

“Itu kak Nana” tunjuk Jio pada orang yang menggunakan hoodie berwarna mint yang tengah mengunyah makanannya.

Sasa yang mendapati Nalen setelah melihat arahan Jio langsung membawa Jio berjalan kedekat tempat duduk Nalen.

Keduanya duduk di bangku depan Nalen.

“Kak Nana, maaf Jio sama Sasa yang bikin lama” ucap Jio tak enak hati.

“Iya kak, maaf ya dosennya tadi lama banget ngulur waktunya bikin sebel” kesal Sasa.

“Ga apa-apa santai aja, kalian berdua makan siang dulu ya baru kita jalan keliling” ucap Nalen.

“Jio mau apa biar Sasa aja yang pesenin” ucap Salsa berdiri.

“Jio mau titip wafle ya Sasa” ucap Jio.

“Makan makanan berat juga Jio, nanti dimarahin Jendral kalau Jio makan yang manis aja” ucap Nalen mengingatkan Jio.

Jio ini memang sangat suka cemilan dibandingkan makanan berat jadi Jendral biasanya akan membatasi makanan manis yang Jio konsumsi.

Kebiasaan Jendral juga menyuapinya makanan utama pada Jio kalau tidak begitu Jio tidak akan makan 4 sehat 5 sempurna dalam sehari.

Kebiasaan itu jadi di ingat seluruh anggota keluarga termasuk Nalen.

“Makanan beratnya Jio ngikut punya Sasa aja ga” ucap Jio akhirnya memesan makanan utama untuknya makan.

“Okey tunggu di sini dulu ya Jio, gue beliin dulu bentar” ucap Salsa meninggalkan Jio dengan Nalen berdua.

“Jio udah tau mau kasih kado Jeje apa?” Tanya Nalen sambil melanjutkan makannya.

“Hmm apa ya kak Nana, Jio masih bingung banget. Mau beliin om Jendral ikat pinggang tapi udah banyak di lemarinya, bajunya om Jendral bagus semua, dasinya juga bagus semua, jam tangan apa lagi itu di lemari banyak banget berjejer dilacinya” jawab Jio kebingungan.

Nalen menyengir memikirkan sebuah ide.

“Kakak nanti ajak Jio belanja hadiahnya tenang aja pasti Jeje pasti suka sama yang satu ini” ucap Nalen tersenyum.

Jio bingung mengartikan senyuman kakaknya itu akhirnya ia hanya menggangguk-angguk.

Salsa datang setelah memesan semua pesanan untuknya dan Jio.

“Salsa nanti ikut ke rumah kakak engga?” Tanya Nalen pada sahabat Jio.

“Kayaknya engga ikut soalnya malam nanti ada makan malam keluarga besar gitu kak, jadi ini Sasa sampai sore aja nemenin Jio” ucap Salsa.

“Permisi kak ini Sotonya ya” ucap Pelayan mengantarkan soto pesanan Salsa dan mengambil nomor antriannya.

“Ayo di makan dulu itu mumpung masih panas baru habis itu kita jalan-jalan” ucap Nalen.

Keduanya memakan soto ayam yang Salsa pesan untuk makan siang mereka.

Selama makan pelayan lain datang mengantarkan pesanan wafle dengan topping buah dan cream vanilla milik Jio yang kemudian ia habiskan juga.

●●●

Nalen membawa dua anak kuliahan ini untuk membeli hadiah Jendral barulah mereka ke bagian penjualan bahan makanan.

Salsa dan Jio masih agak terkejut menganga dengan tangan yang menutup bibir masing-masing setelah keluar dari outlet tadi.

“Jio serius itu hadiahnya” ucap Salsa berbisik.

“Kata kak Nalen om Jendral pasti suka” ucapnya.

“Iya sih menurut gue bakalan suka banget suka” ucap Sasa

“Tapi gue masih sangat terkejut melihat isi tempatnya tadi” sambungnya.

“Adek, Sasa ayo kita ke bawah” ucap Nalen mengajak kedua anak itu turun menuju area bahan pangan yang ada di lantai dasar.

●●●

Salsa mendorong trolly berjalan mengikuti langkah kaki Nalen dan Jio berjalan disebelahnya.

“Kak Nalen ini wortelnya buat apa?” Tanya Jio.

“Kata bubu tadi sekalian buat besok kita bikin acara makan-makan gitu dek” ucap Nalen.

“Oh okeoke” ucap Jio mengerti dan mengikuti Nalen lagi.

Tak lupa Nalen membeli daging, udang dan kerang makanan favorit Jendral.

Selesai dengan urusan makanan ketikanya berjalan menuju area kue untuk mencari perlengkapan untuk membuat kue ulang tahun Jendral.

“Kak Nalen ini beli tepung yang mana?” Tanya Jio mengangkat tepung ditangan kanan dan kirinya.

“Haha.. kita pakai terigu adek kalau tepung kanji kita bikin cilok namanya” kekeh Nalen melihat Jio yang terlihat menggemaskan saat mengangkat tepung.

“Kakak bisa bikin cilok?” Tanya Jio dengan mata berbinar.

“Beneran bisa kak” Salsa pun penasaran

“Bisa, kenapa adek sama Sasa mau?” Nalen balik bertanya.

“Mauuu” ucap Jio dan Sasa antusias.

“Yaudah nanti kakak bikinin ya buat kalian berdua” ucapnya.

Keduanya kesenangan loncat dan kompak satu sama lain, Nalen hanya tertawa melihat dua anak muda ini.

Ketiganya berpindah memilih bahan lain.

Sedang asik memilih telur mereka di datangi oleh seseorang.

“Akhirnya ketemu lagi” ucap Renja menepuk bahu Nalen.

“Kak Renja” senang Jio.

“Kok belanja banyak banget Na?” tanya Renja.

“Besok si Jendral ulang tahun, Jio mau bikin kejutan kecil-kecilan nanti malam Re” ucap Nalen.

“Pantesan Haikal minta aku bikin makan malam lebih cepet terus habis itu dia mau jalan tempat Nana” ucap Renja.

“Yaudah nanti habis makan malam lo sama Haikal kerumah aja tapi diem-diem parkir di belakang aja, supaya engga ketahuan Jendral” ucap Nalen.

Mereka berempat kemudian berbelanja bersama.

●●●

“Jio, Sasa balik dulu ya” ucap Salsa setelah memeluk anaknya.

Ya Jioza di kampus memang dikenal dengan anaknya Salsa karena Salsa yang selalu menjaga dan melindungi Jio dari orang-orang jahat dan cowok genit.

Jioza populer di kampus siapa yang tidak mengenalnya tapi tak ada yang berani mendekat karena Salsa yang selalu menjaga Jio.

Selain itu banyak orang yang iri pada Jio seperti Giana.

“Kakak juga pulang ya, ketemu nanti malam” ucap Renja berpamitan.

“Hati-hati ya kakak dan Sasa, pappaii” ucap Jio melambaikan tangannya.

Jio dan Nalen juga akhirnya masuk kemobil dan berjalan pulang menuju rumahnya.

Nalen memarkirkan mobilnya didalam garasi lalu ia kunci rapat agar tak ada yang tau dia ada di rumah.