Diantar Salsa pulang

Mobil Salsa baru saja masuk area perumahan keluarga Aberald.

Salsa membuka pintu dan langsung membantu Jio keluar dari mobil.

“Eh mantu kecil bubu habis dari kampus ya sama Salsa” sapa Tara yang sedang menyiram tanaman.

Salsa sudah dikenal di keluarga Jio dan Jendral karena ia adalah satu-satunya teman yang di undang di acara pernikahan Jendral dan Jio.

“Bubu, bantuin Salsa ini Jio-nya lagi sakit” ucap Salsa.

Tara yang mendengar Jio sakit langsung meletakan gembor nya dilantai mendekati Salsa.

Tara membantu Salsa membopong Jio yang sudah terlihat sangat lemah.

“Sayang kenapa? mana yang sakit sayang” Jio hanya diam karena kepalanya sangat pusing sekarang.

“Jio badannya hangat bu dari tadi pusing juga, di kelas juga hampir jatuh pas presentasi” Salsa yang menjelaskan pada Tara.

“Sayang nya bubu” Tara langsung membelai rambut Jio penuh sayang.

Jio ini anak Doni yang merupakan sahabat dekat Tara jadi sejak Jio kecil Tara sudah menganggap Jio seperti anak kandungnya bukan hanya sekedar menantu.

“Kita kerumah bubu ya bayi” ucap Tara

Jio hanya mengangguk lemas.

“Salsa tolongin bubu ya, ke rumah Nalen ya panggilin, Jio bubu bawa ke dalam dulu” ucap Tara.

Salsa langsung mengangguk dan berjalan kerumah Marquez yang berada tepat di sebelah rumah Tara.

●●●

Jio diajak Tara masuk kedalam rumahnya dan dibawa kekamarnya.

“Bubu ambil kompresan dulu ya, adek baring di kasur” Tara meninggalkan Jio dikamar.

Sepeninggalan Tara, Jio langsung berinisiatif menghubungi suaminya, entah mengapa sejak tadi ia tiba-tiba merasa sangat merindukan Jendral dan ingin memeluknya.

Tak seperti harapan Jio, balasan Jendral malah membuat Jio menangis dan berfikir dirinya tak penting sedikitpun dalam hidup Jendral.

Tara baru masuk kembali ke kamar dengan handuk kecil dan baskom berisi air dingin.

Baskom itu ia letakan di atas meja yang tepat berada di sebelah kasurnya.

“Kenapa sayang apa yang sakit bilang sama bubu” tanya Tara yang melihat Jio menangis sesenggukan.

“Hati hiks.. hati Jio, hati Jio sakit” Jio menangis semakin kencang.

“Sayang-nya bubu kenapa hatinya sakit, cerita sama bubu” tanya Tara lembut memeluk Jio.

“Jio ini engga penting ya bubu? Jio kayak anak kecil ya kalau minta om Jendral pulang sekarang? Jio cuma hiks.. Jio cuma mau om Jendral peluk” tangis Jio semakin kencang.

Nalen dan Salsa baru saja masuk ke dalam rumah Tara langsung bergegas menghampiri suara tangisan Jio.

“No, bayi-nya bubu penting banget. Jio ga salah minta Jendral pulang, papi Doni pernah bilang ke bubu adek suka manja kalau lagi sakit. Jadi engga papa sayang kalau Jio minta Jendral pulang Jio pasti mau manja-manja sama Jendral kan. Jendralnya aja emang yang gitu, maafin anak bubu ya” Tara memeluk Jio dan menenangkannya.

“Jio, kenapa nangis adek?” tanya Nalen lembut memasuki kamar.

“Jio mau pulang ke Chicago, mau sama papa Jo sama papi Dodo aja” tangis Jio

“Jangan sayang sama bubu aja ya, nanti kita video call papi Doni ya” ucap Tara berusaha menenangkan Jio.

“Engga mau, Jio mau pulang” ucap Jio.

“Sayang jangan ya, bubu marahin dulu Jendral ya jangan jauh dari bubu” ucap Tara sedih.

“Jendral ini bener-bener ya” kesal Tara.

“Jio disini dulu ya di temenin Salsa” ucap Tara lembut.

“Nalen hubungi Marquez suruh dia marahin Jendral biar cepet pulang” marah Tara.

“Bubu mau suruh daddy pulang” Tara keluar kamar dan menelepon Jayden suaminya.

Akhirnya Salsa yang memeluk Jio saat Nalen dan Tara menghubungi suami mereka.

“Jio jangan nangis ya, ada Salsa disini. Nanti Salsa marahin suami Jio itu” ucap Salsa mengusap punggung Jio yang masih sesenggukan.