Cari pacar lagi
Bertholdt pemuda bertubuh jangkung itu baru saja tiba di sebuah desa, di mana dia lahir dan tumbuh disana. Setelah beberapa tahun tidak kembali ke desa karena dia harus berkuliah di kota, dia akhirnya memutuskan untuk pulang kembali ke desa. Dan bertemu sang kekasih, Annie.
Bertholdt kini sedang mencari ojek untuk menuju ke rumah Annie, saat dia baru saja mau menaiki ojeknya tiba tiba seorang pemuda bertubuh lebih pendek darinya dan berambut blonde menerobosnya dan duduk di atas motor si tukang ojek.
“Mas ini kan ojek saya?” Tanya Bertholdt bingung.
“Yaelah bang gue buru buru nih mau ketemu pacar gue etdah,” ucap pemuda blonde itu.
“Ya tapi ga bisa begitu dong? Ini kan saya duluan yang bayar,” balas Bertholdt tak terima.
“Emang lo bayar berapa deh? Bang nih gue bayar 50 rebu,” ucap si pemuda itu sambil menyodorkan uang 50 ribu ke si tukang ojek.
“Mas tapi abang ini duluan yang bayar saya,” ucap si tukang ojek.
“Ya udah deh kita gonceng tiga aja bang,” usul si pemuda blonde tersebut.
Akhirnya mau tidak mau Bertholdt bergonceng tiga dengan si pemuda blonde dan tukang ojek tersebut. Ternyata mereka sampai di tempat yang sama. Rumah Annie.
“Akhirnya setelah beberapa tahun ga pulang, waktunya ketemu neng Annie dulu,” gumam Bertholdt sambil merapihkan pakaiannya.
Bertholdt baru saja akan berjalan menuju ke rumah Annie, tiba tiba dia sudah melihat sang pujaan hati berdiri di depan rumahnya sambil tersenyum dan melambaikan tangannya.
Bertholdt pikir sang kekasih sedang menyapa dirinya, Annie berlari keluar rumahnya sambil merentangkan tangannya. Bertholdt dengan penuh percaya dirinya pun merentangkan tangannya juga, bersiap memeluk sang gadis.
Tetapi tiba-tiba Annie malah memeluk pemuda berambut pirang yang tadi satu ojek dengannya, ternyata pemuda ini daritadi sudah berdiri di dekat Bertholdt tapi dia tidak menyadarinya.
“Neng Annie...?!” Ucap Bertholdt terkejut melihat Annie yang sedang memeluk pria berambut pirang di depannya.
Annie yang merasa namanya di panggil pun menoleh, dan betapa terkejutnya dia melihat Bertholdt yang sudah berdiri di dekatnya sambil membawa tas dan kotak cincin di tangannya. Kotak cincin yang berada di genggaman nya itu langsung terlepas saat melihat Annie memeluk pria lain di depan matanya.
“A Bertholdt...???”
“Neng kamu selingkuh dari saya??”
“Ngga A... bukan begitu–”
“Tega kamu Neng, Aa diluar kota lagi kuliah biar bisa dapat kerjaan biar bisa nikahin kamu eh saya pulang ternyata kamu selingkuh neng?? Tega kamu neng”
“A.. neng pikir Aa ga bakal pulang lagi soalnya udah berapa tahun Aa ga balik aku pikir kamu udah lupa sama aku... Maaf A”
Bertholdt yang mendengar jawaban Annie langsung terdiam.
“Maaf neng Aa ga sempat pulang beberapa tahun karena memang lagi sibuk banget disana uangnya juga saya tabung neng buat kamu.. Maaf ini salah saya jadinya kamu selingkuh, yasudah gapapa neng kalau kamu mau sama dia, kita udahan aja ya neng,” Ucap Bertholdt sambil mengusap-usap rambut gadis didepannya.
Annie hanya terdiam mendengar ucapan Bertholdt, hingga akhirnya Bertholdt pergi dari hadapannya menjauh. Dia masih terdiam dan tidak menyangka dengan apa yang baru saja terjadi.
Di sini Bertholdt sekarang, sedang duduk di pinggir danau sambil melempar-lempari kerikil ke danau, perasaannya benar benar kacau sekarang. Niat hati pulang ke kampung untuk menemui sang kekasih, tetapi malah kandas karena sang kekasih sudah bersama orang lain.
Saat Bertholdt sedang melempar-lempari kerikil ke danau, muncul seorang gadis berikat rambut asal mengenakan rok selutut berwarna hitam dan baju lengan panjang berwarna putih. Gadis itu memiliki beberapa bintik-bintik di wajahnya.
“Neng,” panggil Bertholdt melihat ke arah gadis tersebut.
“Saya?” Tanya nya sambil menunjuk dirinya sendiri dan melihat ke kiri dan kanan.
“Iya siapa lagi memang nya coba kesini dulu”
“Ada apa ya mas?” Tanya nya sambil berjalan mendekati Bertholdt.
Tiba tiba Bertholdt mengeluarkan kotak cincin dari saku celananya dan memasangkan cincin tersebut di jari manis sang gadis, gadis itu terkejut melihat apa yang di berikan oleh Bertholdt.
“Neng kamu jadi pacar saya aja ya?”
“Hah...”
“Oke neng berarti kamu mau ya jadi pacar saya, nama nya siapa neng”
“Ymir..”
“Oke neng Ymir sekarang udah jadi pacarnya saya Aa Bertholdt, satu kampung harus tau ini mantan saya juga harus tau neng!” Ucap Bertholdt tiba tiba menggendong Ymir ala bridal style.
Ymir yang terkejut refleks mengalungkan tangannya di leher Bertholdt, dia memukul mukul bahu Bertholdt.
“Mas turunin saya malu kita juga baru ketemu ini mah,” Ucap Ymir sambil memukul-mukul bahu Bertholdt.
Tapi Bertholdt tidak mendengarkan nya, dia mengambil tasnya dan berlari sambil menggendong Ymir.
“Woy warga warga saya nih udah punya calon istri! Cantik, namanya Ymir,” teriaknya sambil berlari menggendong Ymir mengelilingi Kampung.
Ymir yang hanya bisa menahan malu menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
“Beneran malu banget” batin Ymir.
Bertholdt dan Ymir tiba di depan rumah Annie, disana masih ada Annie dan pemuda berambut blonde yang bernama Armin yang sedang mengobrol berdua.
“Woy neng Annie lihat ini saya udah punya calon istri yang baru! Bakal saya bawa dia ke kota,” ucap Bertholdt sambil kembali berlari menuju Stasiun.
“A Bertholdt??!! A tunggu...” Teriak Annie sambil berlari mengejar Bertholdt. Tetapi di tahan oleh Armin.
“Kamu mau kemana Ann?”
“Aku mau ngejar A Bert”
“Tapikan kita udah mau nikah 1 minggu lagi?!”
Armin terus berusaha menahan Annie yang ingin berlari mengejar Bertholdt, sedangkan Bertholdt dan Ymir kini sudah berada di dekat stasiun.
“Woy woy turunin saya! Kamu ini gila ya”
“Saya ngga gila, saya beneran mau menikah sama kamu neng”
“Tapi kita baru kenal? Kamu juga belum ketemu abah saya”
“Itu urusan gampang neng, nanti kita ketemu Abah kamu. Tapi sekarang kamu ikut saya dulu pulang ke rumah, ketemu emak sama abah saya,” Bertholdt lalu kembali membawa Ymir menuju kerumahnya.
Ymir hanya bisa pasrah dengan pemuda di hadapannya ini.