Confess?

Bertholdt bangkit dari tempat tidurnya dia menarik nafasnya dalam dalam lalu di hembuskan secara perlahan, dia menatap ke arah cermin di depannya.

“Oke calm.. ayo beraniin diri lo, kalau ga sekarang mau kapan lagi? Mau sampe lo tua? Ayo ayo semangat” gumamnya menyemangati diri sendiri.

Bertholdt akhirnya memutuskan untuk mengungkapkan perasaan yang sebenarnya kepada sahabatnya itu, dia tidak perduli dengan apa jawaban yang akan dia terima nanti. Itu urusan belakangan yang penting sekarang hatinya lega.

Bertholdt sekarang berdiri di depan pintu apartemen Ymir, sudah 5 menit dia berdiri disana tanpa mengetuk pintu. Dia merasa gugup, tiba-tiba pintu di depannya terbuka menampilkan gadis berikat rambut ikat asal.

“Bert lo ngapain disini? Gue kaget tiba tiba lo muncul di depan sini”

“Eh maaf anu Ymir aku mau ngomong sesuatu”

“Apaan?” Tanya Ymir menaikan sebelah alisnya.

“Oke.. jadi begini terimakasih banyak sudah mau jadi teman ku sudah mau kenal dekat sama aku terimakasih banyak ya Ymir aku bener bener berterimakasih sama kamu, dari kamu aku banyak belajar hal hal baru. Jadi aku mau bilang kalau aku selama ini nyaman sama kamu aku ga mau lihat kamu sedih aku gamau kehilangan aku, aku s-suka sama kamu Mir”

Ymir ternganga mendengar ucapan pria di depannya, jantungnya berdetak kencang. dia sangat sangat deg-degan sekarang.

“Terserah kamu mau jawab apa aku cuma mau ngomong ini supaya perasaan aku lega aja Mir, maaf ya aku suka sama kamu”

“Bert... Lo serius?”

“Iya.. maaf ya kalau kamu risih ma–”

“Bert gue juga suka sama lo”

Kini giliran Bertholdt yang tercengang mendengar ucapan dari Ymir.

“Jadi...?”

“Iya jadi lo mau ga pacaran sama gue?”

“Kok jadi kamu yang nembak sih”

“Ya emang kenapa sih, yaudah lah tinggal jawab aja bert”

“Iyaa aku mau kamu mau ga?”

“Menurut lo gue mau ga? Ya mau lah”

“Makasih ya Ymir aku sayang banget banget banget sama kamu,” ucap Bertholdt sambil memeluk Ymir.

“Iya bert sama sama, gue juga sayang sama lo,” Ymir membalas pelukan Bertholdt.

Keduanya tertawa-tawa sambil menatap satu sama lain.