Petasan

Sepulang dari tarawih Gabi berpamitan kepada sang kakak untuk pergi bermain sebentar bersama Falco, gabi sekarang berada di warung mbak Pieck sambil menunggu Falco.

Tidak lama kemudian Falco datang membawa korek kayu di tangannya, setelah membeli beberapa macam petasan Falco dan Gabi memutuskan untuk pergi ke rumah Gabi.

“Co kita hidupin yang kecil kecil dulu aja” ucap Gabi sambil mengeluarkan petasan bawang dari saku nya.

Falco dan Gabi mulai melempar-lemparkan petasan tersebut ke tanah hingga berbunyi. Setelah selesai memainkan petasannya, sekarang hanya tersisa 1 petasan. Yaitu petasan kupu-kupu. Sebenarnya mereka takut untuk menyalakan petasan tersebut, karena petasan itu bisa terbang kemana mana. Apalagi rumah Gabi dan Falco berada di dalam gang, bisa bisa orang orang satu gang keluar semua.

“Kamu yakin mau nyalain yang ini Co?” Tanya gabi menatap Falco ragu.

“Aku ngikut aja Gab” jawab Falco yang juga sama ragunya dengan Gabi.

“Yasudah terserah”

“Okee...”

Sebelum menyalakan petasan tersebut Falco mencari batok kelapa terlebih dahulu.

“Kamu nyari apa?”

“Batok kelapa,” ucapnya sambil mencari batok kelapa di sekeliling rumah Gabi.

“Untuk apa?”

“Ya biar nda terbang,” balasnya lagi.

Setelah mendapat batok kelapa tersebut, Falco menyalakan petasan itu dan cepat cepat menutupnya dengan batok kelapa. Gabi segera berlari menjauh dari sana sambil menutup telinga nya, begitu juga Falco.

Petasan itu menyala, dan dia tetap terbang. Walaupun Falco sudah menutupnya dengan batok kelapa, tapi batok kelapa itu malah terbalik. Dan petasan itu terbang ke arah Gabi, Gabi menunduk sambil berteriak kencang.

“AAAAAAAAAA ABANGGG”

tidak lama kemudian petasan itu mati, Reiner segera keluar dari rumah nya tergesa-gesa.

“APA ITU HAH” Tanya Reiner sambil menatap Falco dan Gabi di depannya.

Gabi dan Falco terdiam melihat Reiner keluar sambil marah marah.

“Itu... Petasan” jawab Gabi sambil menundukkan kepalanya.

“Kamu main petasan? Darimana dapat koreknya?” Tanya Reiner sambil membelalakkan matanya.

“Dari Falco bang..” ucap Falco yang juga sedang menundukkan kepalanya.

Keduanya hanya bisa pasrah di depan Reiner, mereka hanya bisa terima nasib saja kalau sehabis ini koreknya disita.

“Sini koreknya” ucap Reiner sambil mengulurkan tangannya meminta korek tersebut.

Gabi dan Falco hanya diam tidak menjawab Reiner.

“Sini koreknya” ulangnya lagi.

“Kasih aja” ucap Gabi sambil menoleh ke arah Falco.

Akhirnya Falco pun memberikan sekotak korek kayu tersebut kepada Reiner.

“Bisa bisanya kalian dapat korek ini, awas aja nanti abang liat kalian main korek lagi ya! Apalagi main petasan, sana masuk” Perintah Reiner sambil menggenggam sekotak korek tersebut di tangannya.

Akhirnya Gabi pun masuk ke dalam rumahnya dengan perasaan takut karena habis di marahi dan juga kesal karena koreknya di ambil oleh sang kakak, Falco pun akhirnya memutuskan untuk kembali kerumahnya.