Putus

Bertholdt segera pergi ke kamar apartemen di sebelahnya, dia mengetuk pintu itu dan beberapa saat kemudian muncul seorang gadis dengan penampilan acak-acakan dan mata sembab sedang menangis.

“Masuk Bert, maaf ya berantakan banget soalnya ga sempet beresin pusing banget gue,” ucap Ymir.

“Gapapa kok, santai santai”

Setelah Bertholdt masuk, Ymir menceritakan semuanya tentang apa yang terjadi hari ini.

(Flashback)

Seorang gadis bertubuh tinggi itu duduk di hadapan gadis yang bertubuh lebih kecil darinya dan berambut blonde.

“Oke.. Maaf ya karena kita jarang banget komunikasi, aku sibuk kamu juga tahu itu, tapi aku bakal tetap selalu usahain waktu ku buat kamu, maaf ya? Aku bener bener minta maaf sama kamu karena terlalu sibuk sama urusan ku, aku janji habis ini bakal lebih sering luangin waktu buat kamu,” Ucap si gadis berambut coklat di depannya

Tapi gadis blonde yang dia ajak berbicara hanya diam saja, tidak menjawab ucapan sang kekasih di depannya.

“Kita putus yuk.” Kata-kata itu tiba-tiba terucap dari mulut sang gadis Blonde

“Hah, maksud kamu? Tapi aku ga mau”

“Aku selingkuh Ymir, maaf ya. aku udah punya pacar baru, dia lebih bisa luangin waktunya untuk aku daripada kamu, maaf,”

“Oh.. jadi cowok blonde yang waktu itu pas aku pulang aku liat lagi jalan sama kamu, itu dia ya Hisu?”

“Kamu liat? Iya itu dia, maaf ya”

“Namanya”

“Hah?”

“Namanya siapa His?” Tanya Ymir sambil menggenggam gelas yang ada di tangannya sangat kuat

“Reiner, jadi sudah ya Ymir? Kita sampai sini aja, Terimakasih banyak dan Maaf,” ucap hisu lalu berdiri meninggalkan Ymir sendirian di dalam cafe

Ymir segera membayar pesanannya dan pergi meninggalkan cafe tersebut, hatinya sangat hancur benar benar hancur dia pergi naik ke atap sebuah gedung dan duduk di sana sambil berteriak. “BANGSATTT BRENGSEK LO REINER BISA-BISANYA LO NGAMBIL PACAR GUE, LO JUGA JAHAT BANGET HISTORIA GUE SAYANG BANGET SAMA LO TAPI APA? LO MALAH SELINGKUH”

Setelah berteriak tadi Ymir tidak bisa menahan diri lagi, tangisnya pecah.

(End Flashback)

Bertholdt mendengar cerita dari Ymir benar benar terkejut dan ikut sakit hati mendengar hal tersebut.

“Udah udah gapapa kalau kamu mau nangis, nangis aja sampai kamu puas jangan di tahan-tahan,” ucapnya sambil mengusap-usap punggung Ymir

“Bert gue boleh pinjem pundak lo buat nangis ga?” Tanya nya.

“Boleh, sini nangis aja,” jawabnya. Ymir lalu menyenderkan kepalanya di pundak Bertholdt

Bertholdt membiarkan Ymir menangis sampai dia merasa puas, lama-lama Ymir justru tertidur di pundak Bertholdt. Dia menyadari hal tersebut langsung membaringkan Ymir di sofa, dan menutupi tubuhnya dengan selimut yang ada di Sofa. Setelah memastikan Ymir benar-benar tertidur pulas, Bertholdt lalu kembali ke kamarnya dan beristirahat.