Ribut

Ymir dan Bertholdt berjalan-jalan mengelilingi kota malam ini, niatnya untuk mencari makanan. Sambil berkeliling Ymir mengedarkan pandangannya ke jalanan melihat sekeliling nya, sampai akhirnya dia melihat dua orang yang sedang bercumbu di taman kota. Dia mengenali orang itu, orang itu adalah Historia dan Reiner.

“Bert bert stop bert stop,” ucap ymir menepuk pundak Bertholdt yang sedang membawa motornya.

Bertholdt langsung memberhentikan motornya saat sang gadis menepuk pundaknya, dia menatap ke arah Ymir yang langsung melepaskan helm nya dan melemparnya asal. Ymir langsung pergi begitu saja.

Bertholdt yang kaget refleks menangkap helm Ymir, dan dia langsung mengejar Ymir bahkan Bertholdt belum sempat melepaskan helmnya. Bertholdt panik melihat Ymir yang buru buru pergi meninggalkannya.

“Ymir tungg–”

Plakk!!

Satu tamparan yang sangat kuat mendarat di pipi pria blonde bertubuh besar di depannya.

“Brengsek lo ya”

Bertholdt yang berdiri di belakang Ymir sambil memegang helm Ymir langsung melepaskan helm tersebut dari genggamannya. Sedangkan Historia dan Reiner sangat terkejut melihat kedatangan Ymir dan tiba tiba menampar wajah Reiner.

“Oh ini yang lo bilang sibuk ya his? Sampe ga bisa pergi jalan sama gue? Iya? Ini sibuk lo ya ternyata sibuk ciuman sama si brengsek ini”

“Ymir aku ini tuh ga seperti apa yang kamu pikir–”

“Apa? Gue lihat dengan mata kepala gue sendiri His lo sama dia berdua disini ciuman jahat banget lo his”

Reiner hanya diam saja melihat Ymir sedang mengamuk di depannya, dia benar benar terkejut.

“Lo? Lo brengsek banget lo tau dia udah sama gue tapi apa? Lo berdua ciuman disini, bagus bagus banget kelakuan lo berdua,” ucap Ymir.

Tidak bisa menahan emosi nya lagi Ymir melayangkan tinju nya ke wajah Reiner, alhasil darah mengucur dari hidung Reiner. Historia dan Bertholdt yang panik melihat itu segera memisahkan Ymir dan Reiner

“Ymir udah mir udah,” ucap Bertholdt sambil menahan Ymir dari belakang.

“Lepasin gue bert! Bajingan kayak begini perlu dikasih pelajaran,” bentak Ymir sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Bertholdt.

Sedangkan Historia langsung memeluk Reiner dan mengajaknya menjauh sedikit dari Ymir.

“Brengsek lo berdua, Hisu lo jahat banget gue bodoh banget kemarin mau aja balikan sama lo beneran bego banget gue, kita putus sekarang juga, gue gamau lagi liat lo berdua! Pergi lo berdua dari sini,” teriak Ymir kepada Historia.

“Tapi Ymir aku–”

“Ga ada tapi tapi, pokoknya putus, lo cium noh dia sampe mampus”

Reiner berjalan mendekati Ymir, dan meminta maaf kepada Ymir.

“Alah brengsek lo,” ucap Ymir sambil melayangkan tinju untuk kedua kalinya ke wajah Reiner.

“Ymir udah Mir kita balik aja yuk,” Ucap Bertholdt sambil menarik tangan Ymir untuk kembali ke motornya.

Ymir menangis di motor Bertholdt, sedangkan Bertholdt berusaha memakaikan helmnya tadi.

“Bert gue sakit hati banget bego banget gue bert kemarin mau aja balikan sama dia”

“Udah udah gapapa nangis aja”

“Harusnya tadi lo gausah nahan gue biar gue pukul tu orang sampe puas”

“Ssstt udah Ymir udah kalau mau marah marah sama aku aja nangis aja,” ucap Bertholdt yang refleks langsung memeluk Ymir.

“Bert tapi gue sayang banget Bert sama dia tapi dia jahat banget sama gue,” Ymir masih menangis di dalam dekapan Bertholdt.

“Gue pikir kemarin dia ngomong mau berubah, beneran berubah gatau nya masih sama aja, bodoh banget masih aja percaya,” ucapnya lagi.

“Ymir.. udah gapapa biarin aja dia pergi ya? Berarti tanda nya dia itu ga baik buat kamu, kamu pasti bakalan dapat yang jauh lebih baik dari dia, percaya deh nanti tuhan pasti bakalan kasih kamu jauh yang lebih baik dari dia,” ucap Bertholdt menenangkan Ymir.

Ymir hanya diam dia tidak menjawab pertanyaan Bertholdt, lalu dia melepaskan pelukan Bertholdt dan menghapus air matanya.

“Jadi... Masih mau makan pecel lele ga?” Tanya Bertholdt.

“Ngga kita balik aja ya?”

“Oke kita balik ya”

Bertholdt dan Ymir pun akhirnya memutuskan untuk kembali pulang.