Ribut

Ymir dan Bertholdt saat ini sedang berkeliling-keliling mencari makan. Hingga akhirnya mereka tiba di warung makan tersebut. Baru saja memasuki warung itu Bertholdt dan Ymir melihat dua orang yang sedang berbincang-bincang sambil tertawa di dalam warung tersebut.

Ymir langsung menghampiri mereka berdua, Bertholdt juga menyusul di belakang Ymir.

Plak!!

Satu tamparan keras mendarat di pipi pria blonde di depannya.

“Brengsek lo”

Bertholdt, Historia dan Reiner sangat terkejut dengan apa yang dilakukan Ymir. bahkan orang orang didalam warung tersebut langsung menatap ke arah Ymir.

“Oh ini sibuk lo ya hisu? Sangking sibuknya selingkuh lo sampe gabisa pergi jalan sama gue”

“Ymir aku pikir kamu ga bakal kesini...”

“Jadi kalo gue ga bakal kesini lo bisa enak selingkuh gitu? Iya?”

“Bukan begitu..”

“Alah his gausah alasan lah”

Reiner terdiam melihat Ymir yang sedang marah di depannya, dia tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun.

Tiba tiba Ymir melayangkan tinjunya ke wajah Reiner, membuat pria itu terdorong kebelakang dengan hidung yang mengeluarkan darah.

Bertholdt dan Historia yang melihat hal itu langsung memisahkan Ymir dan Reiner

“Udah mir udah,” ucap Bertholdt sambil menahan Ymir.

“Lepasin gue bert! Bajingan kayak begini harus dikasih pelajaran,” ucap Ymir mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Bertholdt.

Sedangkan Historia langsung memeluk Reiner dan membawanya keluar dari rumah makan tersebut.

Ymir yang berhasil melepaskan dirinya dari Bertholdt langsung berlari mengejar Reiner dan Historia, Bertholdt yang melihat kalau seisi rumah makan itu langsung berisik melihat kejadian tadi segera meminta maaf dan menyusul Ymir.

Diluar sana Ymir dan Reiner berkelahi, Ymir meninju wajah Reiner. Bertholdt yang melihat hal itu langsung menarik Ymir.

“Udah mir sudah”

“His lo jahat banget beneran deh, gue kemarin juga bego banget malah mau balikan sama lo, gue pikir lo beneran mau berubah tapi ternyata ngga, asli jahat banget lo kita putus aja”

“Tapi Ymir–”

“Ga ada tapi tapi, pokoknya udah ya gue udah capek”

Bertholdt akhirnya menarik tangan Ymir menuju ke motornya, Ymir menangis di motor Bertholdt. sedangkan Bertholdt berusaha memakaikan helmnya.

“Bert gue sakit hati banget bego banget gue bert kemarin mau aja balikan sama dia”

“Udah udah gapapa nangis aja”

“Harusnya tadi lo gausah nahan gue biar gue pukul tu orang sampe puas”

“Ssstt udah Ymir udah kalau mau marah marah sama aku aja nangis aja,” ucap Bertholdt yang refleks langsung memeluk Ymir.

“Bert tapi gue sayang banget Bert sama dia tapi dia jahat banget sama gue,” Ymir masih menangis di dalam dekapan Bertholdt.

“Gue pikir kemarin dia ngomong mau berubah, beneran berubah gatau nya masih sama aja, bodoh banget masih aja percaya,” ucapnya lagi.

“Ymir.. udah gapapa biarin aja dia pergi ya? Berarti tanda nya dia itu ga baik buat kamu, kamu pasti bakalan dapat yang jauh lebih baik dari dia, percaya deh nanti tuhan pasti bakalan kasih kamu jauh yang lebih baik dari dia,” ucap Bertholdt menenangkan Ymir.

Ymir hanya diam dia tidak menjawab pertanyaan Bertholdt, lalu dia melepaskan pelukan Bertholdt dan menghapus air matanya.

“Bert kita balik aja yuk?”

“Yaudah ayo”

Bertholdt dan Ymir akhirnya memutuskan untuk kembali ke apartemen mereka.