Sampai jadi debu – Beruyumi Au.

Gadis itu menatap ke arah cermin di depannya, wajahnya terlihat gugup tapi tetap tersenyum. besok, dia akan menghadapi hari besar. hari yang sangat ditunggu-tunggu, hari pernikahannya. dengan laki-laki yang selama 8 tahun ini sudah menemani nya. Handphone miliknya berbunyi tanda panggilan masuk, Dia menoleh dan mengambil handphonenya. panggilan itu ternyata dari kekasihnya, gadis itu pun memutuskan untuk menjawab panggilan tersebut. dan mengobrol sebentar, setelah mengakhiri panggilan tersebut. Lalu memutuskan untuk beristirahat.

Keesokan harinya, hari dimana dia dan kekasihnya melaksanakan pernikahan. Ymir– gadis itu mengenakan gaun berwarna putih yang sangat indah, begitu juga dengan Bertholdt sang kekasih yang menggunakan setelan berwarna putih. Mereka berdua menaiki mobil yang sama menuju ke tempat acara pernikahan dilaksanakan.

“Cantik” itu kata pertama yang di ucapkan oleh Bertholdt saat melihat Ymir. Mereka berdua masuk ke dalam mobil itu, dan pergi menuju ke tempat pernikahan.

“Kamu ga bakalan tinggalin aku kan?”

“Ngga lah, Bert.”

“Kita bakalan terus sama-sama ya.”

“Iya, Bert. kita terus sama sama.”

“Kita harus terus sama sama ya, maut pun ga bakalan misahin kita.”

Ymir terdiam sejenak mendengar perkataan Bertholdt, dia menatap Bertholdt sambil tersenyum. “Aku sayang banget Bert.”

“Sama siapa?”

“Ya memangnya sama siapa lagi.”

Untuk pertama kalinya Ymir mengatakan sayang duluan. Gadis itu memang sedikit canggung untuk mengatakan kata kata yang romantis, bahkan setelah mereka berpacaran selama 5 tahun. Ymir baru berani memanggil dengan sebutan aku-kamu, bukan gue-lo lagi.

“Terimakasih banyak.”

“Untuk apa, Ymir?”

“Semuanya.”

Suasana kembali sepi tidak ada pembicaraan diantara keduanya lagi, saat Ymir sedang menoleh kebelakang. tiba tiba sebuah truck yang melaju cepat, menghantam mobil mereka dari belakang. mobil mereka terlempar jauh, membuat orang di dalamnya terlempar keluar. Ymir terlempar cukup jauh, badannya penuh luka. darah mengalir dari kepalanya, tubuhnya sudah terbaring tidak mampu untuk bergerak lagi. sedangkan Bertholdt kepalanya mengeluarkan darah yang banyak, kepalanya menghantam kaca belakang mobil sehingga serpihan serpihan kaca yang pecah menancap di kepalanya.

Mobil mereka rusak parah, dan posisinya terbalik. Bertholdt berusaha bangkit dari tempatnya, kepalanya sangat sakit. dia berusaha menggerakkan tubuhnya perlahan untuk mendekati Ymir. dia menggenggam tangan Ymir, dan menatap Ymir. “Ymir Maaf,” kata terakhir yang dia ucapkan.

Tidak ada yang selamat, dalam kecelakaan tersebut. para tamu undangan dan teman teman mereka sangat merasa sedih, apalagi Historia dan Reiner sahabat Ymir dan Bertholdt dari kecil. semua berduka atas kepergian mereka di hari bahagianya, hari dimana seharusnya menjadi paling bahagia justru malah menjadi hari paling sedih.

Mereka masih tidak percaya dengan apa yang terjadi, dengan apa yang mereka lihat sekarang. Tapi itulah yang terjadi, itu lah kenyataannya. Itu semua sudah takdir tuhan. Bukan acara pernikahan yang mereka hadiri, tetapi acara pemakaman. Ymir dan Bertholdt menjadi korban kecelakaan di hari bahagia mereka. Keduanya di makamkan bersebelahan.