Teman

Semakin hari Bertholdt dan Ymir semakin dekat, mereka kemana-mana selalu berdua. Bertholdt dan Ymir juga suka menghabiskan weekend mereka berdua saja. Entah itu pergi ke mall, pantai, atau hanya berkeliling-keliling saja, atau bahkan hanya diam di apartemen seharian sambil menonton film atau series.

Sore ini Ymir dan Bertholdt memutuskan untuk jalan bersama berkeliling-keliling di taman. Cuaca hari ini cukup dingin, Ymir kebetulan lupa membawa jaket sedangkan baju yang dia kenakan cukup tipis. Angin berhembus cukup kencang membuat Ymir sedikit merasa kedinginan, dia menyilangkan kedua tangannya dan mengusap-usap lengannya.

Bertholdt yang menyadari hal itu melepaskan jaket miliknya dan memakai kan nya kepada Ymir.

“Lah bert, lu gimana dong masa dikasih ke gue nih pake aja dingin tau,” ucap Ymir melepaskan jaket milik Bertholdt yang dia kenakan.

“Justru harusnya aku yang ngomong begitu, gapapa pake aja. aku tahan kok, kamu ini sudah tau cuaca lagi dingin malah ga bawa jaket dan paket baju tipis,” balas Bertholdt sambil kembali memakai kan jaketnya kepada Ymir.

Ymir hanya tersenyum mendengar ucapan Bertholdt, salahnya memang tidak membawa jaket di cuaca dingin seperti ini. Lalu Bertholdt dan Ymir memutuskan untuk membeli kopi dan duduk di bangku taman.

“Bert kalau seandainya waktu itu lo ga denger gue nangis tengah malem dan lo ga nge chat gue gimana ya”

“Ya mungkin kita ga bakal sedekat sekarang?”

“Makasih banyak ya bert”

“Yaa makasih juga ya mir”

“Tumben lo ga ngomong santai aja kali kayak sama siapa aja”

“Hahaha kamu sampai hapal gapapa tapi aku beneran makasih juga deh karena udah mau kenal sama aku”

“Iya bert sama sama lo tuh emang teman terbaik bert, makasih juga ya”

Bertholdt terdiam sejenak mendengar kata teman terbaik, Ymir menyadari Bertholdt daritadi berdiam pun menoleh ke arah Bertholdt.

“Woy Bert lo gapapa?” tanya Ymir sambil menyenggol tangan Bertholdt.

“Hm? Ngga papa kok” jawabnya setelah tersadar dari lamunan.

Setelah selesai meminum kopi di taman, Bertholdt dan Ymir kembali ke apartemen mereka.

Bertholdt memasuki apartemen nya dan membaringkan tubuhnya di atas kasur miliknya, dia menatap langit langit kamarnya sambil menghembuskan nafasnya kasar.

“Ini gue beneran suka sama dia ya? Gue udah nyaman banget sama dia, ini bahkan sudah lebih dari 2 bulan dari yang porco bilang. Dan gue beneran nyaman banget sama dia gue gamau dia sedih gue gamau kehilangan dia,” gumam Bertholdt.