Date

Ditengah Shane sedang bersiap-siap ponselnya berbunyi menandakan ada telepon yang masuk. Ya, itu dari Jovan.

“Halo.”

“lima menit lagi sebentar.”

Lalu telepon pun terputus.

Shane melihat dirinya di cermin sekali lagi, memastikan kalau ia sudah rapih. Lalu ia memakai parfum aroma buah peach yang manis.

Dari jauh Jovan melihat Shane berjalan kearahnya. Perempuan itu memakai celana levis panjang berwarna biru muda, kaos hitam, cardigan berwarna pink dan membawa tas selendang kecil.

“Cantik” batin Jovan dalam hati sambil terus memperhatikan Shane berjalan sampai ia tidak sadar kalau Shane sudah berada tepat di hadapannya.

“Jovan,” ucap Shane sambil melambaikan tangan didepan wajah Jovan.

Jovan kaget. “Eh, eh udah disini, perasaan tadi masih disana,” ucapnya sambil menunjuk trotoar yang tadi dilalui oleh Shane.

“Kenapa sih lihatnya gitu banget?” tanya Shane.

“Terkesima dengan kecantikan bidadari sih,” goda Jovan.

Shane mengerutkan dahi dan memukul pelan pundak Jovan. “Ih naon sih.”

“Cepet naik, gue ga kuat liatin muka lo terus Sha,”

Shane hanya menatap sinis ke arah Jovan dan ia pun segera naik ke motor tersebut.