DI RUMAH SAKIT

Seorang Jevino adrian kini bak ditimpa nestapa dan dijejal hal yang kurang baik. Memang, Letta baru saja melakukan operasi dan semua berjalan dengan lancar. Tapi, tidak dengan Mevin dan kehadiran Stella yang tiba-tiba. Jevin pun bergegas ke rumah sakit dimana Mevin dilarikan, meninggalkan Letta dan mempercayakan istrinya agar dijaga oleh adik iparnya. Jevin kalang kabut, apa yang baru saja terjadi, ia paham betul bagaimana keadaan Mevin sebelum ke Singapore menemui Grace, kekasih Mevin yang juga sedang melakukan pengobatan. Dan ini bukan hal mudah bagi keluarganya. Entah hal apa lagi yang harus keluarganya hadapi kali ini.

Sesampainya di rumah sakit, Jevin melihat kedua orang tuanya menunggu di bangku ruang tunggu, Jevin langsung menghampiri kedua orang tuanya.

“Ma, kenapa? Mevin kenapa?” tanya Jevin yang membuat kedua orang tuanya itu langsung bangkit berdiri. Lea langsung menangis dan memeluk Jevin, Jeremy masih tertunduk tak bisa berkata apa-apa.

“Mevin lumpuh, nak. Papanya mau kesini, kalau Mevin mau mungkin akan dibawa ke Aussie.” Jeremy berucap lirih. Saat itu juga raungan tangis Lea menggema, semakin erat Lea memeluk Jevin. Koridor yang hening seketika beradu dengan isakan tangis Lea yang mengeras dan juga Jevin, Jeremy yang berusaha tegar dan hanya bisa mengusap punggung anak dan istrinya itu.