WildRace Bagian Satu
Memang dunia terasa berhenti, ketika Cathlyn menerima kenyataan pahit. Di usianya yang ke tujuh belas tahun harus ditinggalkan sosok ayahnya untuk selamanya. Penyakit serangan jantung merenggut nyawa Papanya. Masih sulit untuk Cathlyn menerima semua ini, Cathlyn adalah anak tunggal dari kedua orang tuanya.
Hari harinya terasa hampa, tidak ada lagi sosok ayah yang menemaninya berlatih taekwondo, melatihnya berenang, membuatkan nasi goreng yang mempunyai rasa khas tersendiri. Kepergian ayahnya membuat Cathlyn sadar bahwa sekarang ia dan mamanya saling membutuhkan satu sama lain.
Hatinya terbalut kesedihan yang dalam. Bertahun-tahun tidak ada yang bisa menggantikan posisi ayahnya. Ia tahu dan paham betul mamanya mengalami banyak kesulitan selama menjadi single parents. Mama Cathlyn mempunyai usaha di bidang produk kecantikan sedangkan Cathlyn tidak tertarik sama sekali.
Keputusan Mamanya untuk menikah lagi sering menjadi perdebatan antara Cathlyn dan Mamanya. Terlebih keputusan Mamanya untuk menikahi pengusaha yang juga mempunyai dua orang anak, satu oang anak laki-laki yang berusia dua tahun di atas Cathlyn dan seorang anak perempuan yang masih berusia lima tahun membuat Cathlyn kadang terbayang tentang bagaimana nantinya keluarga tirinya memperlakukannya.
“Kaya di sinetron nggak ya?” batin Cathlyn menyelami pikirannya sendiri lalu menggelengkan kepala dengan cepat beberapa kali sebelum menjatuhkan dirinya di kasur dan menatap langit-langit kamarnya.