Prolog
“Saya ingin Raden Ayu percaya sama saya, saya janji. Akan segera bertemu dengan Ayahmu, dan meminangmu. Tolong tunggu sebentar lagi, Ik beloof het lieverd.” Sang pria tersenyum, pria kolonial dengan rambut pirang dan kulit pucat itu. Membuat janji pada Kirana.
Diajeng Sekar Kirana, enggak pernah menyangka kecelakaan besar yang menimpanya akan membuatnya bermimpi tentang kisah hidup masa lalunya, sekitar 127 tahun yang lalu. Seperti benang merah, mimpi-mimpi itu membuat Kirana awalnya tidak nyaman dan sering takut ketika dirinya hendak tidur. Ia pikir ia mengalami PTSD (Post traumatic stress disorder)
Namun, lambat laun Kirana menyadari sesuatu, jika mimpi itu adalah dirinya dari tahun 1898. Dengan segala kisah hidup dan cinta nya yang pelik, Kirana menyadari jika orang-orang yang ia temui saat ini adalah orang-orang yang ada di tahun 1898.
Kirana enggak pernah percaya sama yang namanya reinkarnasi sampai akhirnya ia sendiri yang mengalaminya.
“Apa kali ini nasib gue akan sama kaya di tahun 1898?” Gumam kirana pada dirinya sendiri.