131

Sudah hampir 1 minggu setelah kejadian itu, dan Bella pun sudah menceritakan semuanya pada Tania juga Chloe, namun tidak dengan Malvynn dan Jevera yang belum mengetahui alasan Bella bekerja dengan Bara.

Malvynn dan Jevera selama 1 minggu ini sudah beberapa kali mendatangi Bella untuk mengirim makanan dan berniat ingin menemuinya namun Bella sama sekali tak ingin menemui keduanya, nomer telepon keduanya pun masih diblokir oleh Bella.

Malam minggu ini entah kenapa Bella tak keluar kamar sama sekali padahal biasanya dia selalu mendatangi ketiga temannya. Dihubungi oleh Tania, Chloe dan Firda pun tak ada jawaban apapun dari Bella. Hingga akhirnya ketiganya memutuskan untuk menghampiri Bella di kamarnya, karena takut Bella tiba-tiba sakit. Dan sesampainya di kamar Bella.

“Tumben banget kamar si Bella gelap gini, bukannya dia ga suka ya kalo gelap begini? Apa hari ini dia pergi keluar ya?” Ucap Chloe pada Tania dan Firda.

“Kayanya engga, tadi pagi bilang sih pengen istirahat hari ini.” Jawab Tania.

Tania pun mulai mengetuk ngetuk pintu kamar Bella sembari memanggil namanya, namun sama sekali tak ada jawaban apapun dari Bella. Chloe pun meminta Firda untuk menghubungi nomer Bella, dan ternyata terdengar suara deringan handphone Bella yang berada di dalam kamar.

“Ni anak tidur kali ya?”

Namun entah kenapa tiba-tiba saja Chloe mengambil sebuah kursi yang berada didepan kamar Bella dan mengintip di jendela kamar Bella dengan sedikit menggeser gordennya. Chloe pun terkejut setelah cahaya memasuki kamar Bella dan terlihat Bella sedang terbaring di lantai dengan keadaan kamar yang berantakan.

“Ka, ka, lo bawa kunci kamar Bella?” Tanyanya pada Tania dengan wajah yang mulai panik.

Melihat wajah Chloe yang panik membuat Tania merogoh ke dalam saku celananya mencari kunci kamar Bella lalu memberikannya pada Chloe, dan ketika Chloe sudah membuka kuncinya dan mulai berusaha membuka pintu ternyata tak terbuka, ketiganya berpikir bahwa Bella mengunci slot dari dalam kamar. Chloe pun mulai mendobrak pintu dengan tubuhnya namun masih tak bisa.

“Aduh anjim.”

“De, kamu sekarang pergi ke mpok ya, tolong pinjem kotak alat perkakas sama mpok.”

“I-iya ka.”

Firda pun dengan cepat berlari menuju pos tempat Julia berada, namun ternyata kebetulan Julia sedang berbincang dengan Jevera yang pada saat itu berniat menitipkan makanan untuk Bella.

“Mpok, mpok.” Panggil Firda dengan suara yang terengah engah karena berlari dan menuruni anak tangga.

“Eh kenapa neng?” Tanya Julia pada Firda.

“Minjem kotak alat perkakas, mpok.”

“Buat apa?”

“Minjem dulu aja sekarang, nanti dijelasin.” Ucap Firda dengan wajah yang panik.

“Lo kenapa Fir?” Tanya Jevera.

Firda sedari awal sudah melihat Jevera namun baru menyadari ketika Jevera bertanya.

“Ka Bella, bang.”

“Bella kenapa?”

“Gue ga tau, tapi ka Tania minta gue buat ambil kotak alat perkakas.”

Tak lama ketika Jevera dan Firda sedang berbincang, Julia menghampiri keduanya dengan membawa kotak alat perkakas.

“Nih neng.” Ucap Julia pada Firda.

“Mpok, saya izin ikut ke dalem boleh ya?”

“Oh engga boleh dong bang.”

“Saya mohon mpok.”

“Boleh ya mpok? Takutnya ada apa-apa sama ka Bella.” Jawab Firda pada Julia.

“Ini Firda diminta sama ka Tania buat buka pintu kamarnya ka Bella mpok.” Tambah Firda.

Tanpa berbicara lagi Julia pun menganggukkan kepalanya dan meminta untuk pergi ke kamar Bella. Ketiganya pun pergi ke kamar Bella, dan sesampainya disana terlihat Chloe yang masih berusaha mendobrak pintu kamar Bella, dan terlihat Tania yang bolak balik sembari memegang handphonenya dimana ia terus berusaha menghubungi Bella, karena masih berpikir bahwa Bella memang sedang tidur.

Jevera pun meminta Chloe untuk berpindah tempat dan mengambil alat untuk mencongkel pintunya namun masih tetap tak terbuka dan kemudian Jevera memutuskan untuk mendobrak pintunya, setelah terbuka Jevera menyalakan lampunya dan terlihat kamar Bella yang berantakan dengan pecahan gelas, sobekan sobekan kertas, dan butiran butiran obat yang berserakan di lantai. Melihat keadaan Bella yang seperti itu membuat Firda sangat terkejut.

“Chloe, bawa Firda ke kamarnya sekarang.”

Tanpa berpikir panjang, Chloe pun membawa Firda dari sana. Tania juga meminta Julia untuk melihat keadaan disekitar kamar Bella, agar tak ada anak kost lain yang mengetahui hal ini. Tania menutup pintu kamar Bella dan tersisa ia dan Jevera yang berada di dalam.

Tania mencari sapu ijuk dan mulai menyapu lantai yang berserakan pecahan gelas, dan Jevera yang membawa Bella ke atas kasur dan menyenderkan tubuh Bella di kepala kasur lalu mulai membangunkan Bella berharap Bella masih sadar, setelah Jevera melihat banyak sayatan dilengan kirinya dan terlihat tadi gagang gelas dengan darah tepat disamping Bella.

“Bella, Bella.” Panggil Jevera sembari menepuk nepuk pipi Bella.

Namun ketika Jevera mulai memegang nadi yang ada dileher Bella, darah mulai mengalir dari hidung Bella. Tania yang melihat itu buru buru mengambil tisu ya ada di meja dan memberikannya pada Jevera.

“Kita pergi kerumah sakit sekarang. Lo keluar dulu, gue mau gantiin bajunya Bella.”

Jevera pun pergi keluar dari kamar Bella, dan setelah 15 menit menunggu, akhirnya Tania pergi keluar dan melihat keadaan disekitar, dan setelah melihat keadaan, Tania meminta Jevera untuk membawa Bella turun ke bawah untuk dibawa ke dalam mobilnya.

Setelah sampai di bawah, Jevera memasukkan Bella kedalam mobil, namun tak lama Chloe dan Julia pergi menghampiri Jevera dan Tania yang masih berada diluar mobil. Dan tiba-tiba saja terdengar suara motor dari luar gerbang, dan ternyata itu adalah Malvynn.

“Rame amat, ada apaan nih?”

“Lo ikut Vynn, sini biar gue aja yang parkir motor lo.” Ucap Chloe pada malvynn.

“Ada apaan si?” Tanya Malvynn dengan wajah bingungnya.

“Udah buruan sana masuk mobilnya ka Tania.”

Walaupun Malvynn bingung, tapi dia tetap turun dari motornya dan masuk kedalam mobil tepat disamping Jevera dan Malvynn terkejut ketika melihat Bella yang tertidur sembari dipeluk oleh Tania.

“Ka, itu Bella kenapa?”

“Dijelasinnya nanti aja Vynn.”

Jevera pun mulai melajukan mobil milik Tania. Hampir menghabiskan waktu 40 menit menuju rumah sakit dan ditangani oleh dokter, sekitar pukul 10 malam Bella sudah dipindahkan ke ruang rawat inap.

“Jevera mana Vynn?” Tanyanya pada Malvynn dimana Malvynn baru saja tiba setelah bertemu dengan dokter.

“Lagi di administrasi ka.”

“Gimana keadaan Bella? Ga ada apa apa kan sama bella?”

“Lambungnya Bella luka ka, dan buat luka di deket nadinya Bella katanya gapapa, ga perlu operasi juga.” Jawab Malvynn yang kemudian berdiri tepat disamping Bella berbaring.

Tak lama Tania beranjak dari tempat duduk.

“Vynn, gue mau pulang sekarang. Mau bawa barang barang punya Bella, lo sama Jev tunggu dulu disini sampe gue dateng lagi baru lo berdua pulang. Soalnya gue harus beresin kamar Bella dulu.”

“Oke ka, hati-hati dijalan.”

“Heem, kabarin gue kalo Bella bangun atau ada apa-apa sama Bella.”

“Iya ka.”

Tak lama Tania pun pergi.