193

Pada malam hari sekitar pukul 7 malam setelah Bella menjalani seharian penuh dengan memulai bisnis makanannya. Tiba tiba saja ada seseorang yang menghubunginya dan akan memesan makanan untuk sebuah acara keluarga.

Namun seseorang tersebut ingin bertemu secara langsung dengan Bella agar lebih enak menjelaskannya, awalnya Bella menolak ajakan tersebut namun seseorang itu akan membatalkan pesanannya dengan alasan pesanannya ini akan dipakai dalam waktu dekat, tetapi Bella memikirkan hal ini karena ini kesempatan untuknya dimana jumlah pesanannya yang lumayan banyak.

Walaupun dengan rasa takut ia memutuskan untuk menemui seseorang itu, dimana salah satu karyawan dari tim marketing Jevera. Pada saat Bella berada di kantor Jemy Prasadja, Bella mempromosikan bisnisnya dan memberikan nomor telepon untuk menghubunginya jika ingin memesan makanan dari bisnisnya. Dari situlah lelaki itu mempunyai kontak Bella.

Bella pun mulai siap siap dengan memakai long dress berwarna hitam dan sweater bigsize berwarna soft grey dengan rambut diikat dibagian tengah yang juga disisakan terurai.

Setelah siap Bella turun dari kost annya untuk menunggu driver ojol yang sudah dipesannya. Ketika Bella melewati post security dan menghampiri Julia Bella sedikit berbincang sebentar, namun ketika driver ojol sudah datang Bella berpamitan pada julia.

“Hati-hati, jangan malem malem pulangnya.” Ucap Julia.

“Iya siap mpok.” Balas Bella sembari mengacungkan ibu jarinya.

Namun dalam perjalanan menuju cafe yang diminta oleh seseorang tersebut Bella terlihat sangat gelisah, walaupun pikirnya tempat itu mungkin saja ramai, tetapi entah kenapa Bella sedikit merasa takut.

“Bella, Bella, ayo jangan mikir macem-macem.” Gumamnya sembari mengelus ngelus dadanya agar membuat dirinya menjadi lebih tenang.

Awalnya Bella berniat meminta Malvynn untuk menemaninya bertemu dengan seseorang itu, namun Bella mengurungkan niatnya karena takut menganggu waktu istirahat atau kegiatan Malvynn. Sampai akhirnya Bella memutuskan untuk pergi seorang diri.

1 jam sudah dalam perjalanan, Bella pun akhirnya telah sampai disebuah cafe, dimana keadaan terlihat lumayan sepi. Ini pun pertama kalinya datang ke cafe tersebut, sebelum Bella masuk dia berdiam diri didepan pintu cafe, hatinya bimbang dan gelisah. Namun Bella terus menenangkan dirinya sendiri.

“Tenang Bella, ini kesempatan banget buat lo, okay?” Ucapnya pada diri sendiri.

Bella pun mulai berjalan memasuki cafe tersebut, namun ketika dalam perjalanan Bella merogoh sesuatu dalam tasnya untuk memastikan bahwa sebuah gunting dan cutter kecil yang dibawa oleh Bella tersimpan disana, dimana barang tersebut dibeli ketika dalam perjalanan menuju cafe.

Teman teman Bella sudah tidak aneh dengan Bella yang selalu saja membawa gunting, karena mereka tahu bahwa Bella lumayan kesulitan jika ingin membuka sesuatu.

Bella sama sekali tak ada niat untuk membeli barang barang itu, namun ketika dalam perjalanan Bella merasa tidak enak hati, beberapa kali Bella berpikir untuk tidak menemui lelaki itu, namun disisi lain Bella berpikir ini juga merupakan kesempatan untuknya dalam mempromosikan masakannya.

Ketika sudah di dalam cafe tiba tiba saja lelaki tersebut mengubah tempat bertemu diantara keduanya, menjadi di tempat parkiran dengan alasan ada urusan lain dan meminta Bella untuk bertemu sebentar dengannya. Bella pun curiga dengan lelaki itu dan memutuskan untuk membatalkannya.

Dengan cepat Bella mengambil ponsel yang ada didalam tasnya dan memesan ojol, Bella tak diam menunggu dicafe melainkan berjalan sembari menunggu ojol yang dipesannya.

Namun ketika Bella sedang berjalan sembari memainkan hp untuk meminta driver ojol datang dengan cepat tiba tiba saja terdengar motor dari arah belakang, pikir Bella itu mungkin driver ojol yang dipesan olehnya. Tapi ternyata salah, lelaki itu adalah salah satu karyawan yang dilihat Bella siang tadi.

Pikirnya langsung tertuju pada seseorang yang baru saja menghubunginya untuk memesan makanan dari bisnis Bella. Bella sudah berjalan cukup jauh dari cafe dan terlihat disekitar Bella yang sepi dan tak terlihat kendaraan atau orang yang berada disana.

Lelaki itu pun turun dari kendaraannya, ketika Bella melihat itu seketika Bella berlari dan mencoba menghubungi Malvynn juga Jevera, namun keduanya sama sekali tak menjawabnya.

Lelaki itu terus mengejar Bella, langkahnya sedikit lebih lambat dari lelaki dibelakangnya yang kemudian lelaki itu menarik sweater Bella sehingga menjatuhkan ponsel dan tas milik Bella, walaupun Bella terus berontak namun lelaki itu semakin kasar, hingga membuat sweater milik Bella sobek, dan memperlihatkan pundak Bella dimana long dress Bella tanpa lengan.

Bella terus mengeluarkan tenaganya untuk melawan lelaki yang badannya lebih besar darinya, namun tak lama melintas sebuah mobil dan kemudian berhenti. Seseorang yang dikenal oleh Bella, yakni Galuh teman sekelasnya.

“Bella.” Panggil Galuh setelah menurunkan kaca mobil.

“Galuh, tolongin gue.” Ucap Bella dengan wajah Bella yang merah dan ketakutan.

“Jangan ganggu gue sama cewek gue, anjing.” Ucap lelaki itu yang masih saja memegang lengan Bella.

Bella hanya terdiam dan menatap galuh lalu menggelengkan kepalanya mengisyaratkan kalau lelaki yang memegang lengannya bukanlah kekasihnya, saat ini tak ada yang bisa Bella lakukan, tubuhnya mulai lemas karena sedari tadi berusaha melawan lelaki itu, keadaannya yang panik, takut, dan tangan yang gemetaran.

Tanpa berpikir panjang Galuh pun mengambil ponsel dari saku celananya dan menghubungi kantor polisi yang kebetulan tak jauh dari tempat ketiganya berada, dimana dalam perjalanan tadi Galuh melewati sebuah kantor polisi.

Galuh mulai menutup kaca mobil dan berbicara dengan sangat pelan agar lelaki itu tak curiga padanya. Tak lama setelah galuh selesai lapor pada polisi, Galuh keluar dari mobil dan mulai mendekati Bella dan lelaki itu, namun lelaki itu tiba tiba saja mengeluarkan sebuah pisau, dan memposisikan Bella menjadi didepannya, dengan menyimpan pisau dileher Bella.

“Lo maju satu langkah cewek ini mati.”

“Anjing.” Ucap Galuh setelah melihat Bella mulai meneteskan air matanya.

Bella sedikit menjauhkan kepalanya untuk menghindari pisau yang diarahkan ke lehernya, galuh pun dengan cepat menendang lengan kanan lelaki itu dan membuat pisau ditangannya jatuh kemudian menarik kerah baju lelaki itu, namun lengan lelaki itu masih memegang pundak Bella kuat dan tiba tiba saja beralih ke arah dada dan dia meremas payudara Bella, yang sontak saja membuat Bella berteriak.

Galuh pun kemudian menarik kerah baju lelaki itu kasar dan menjatuhkan tubuh lelaki itu ke tanah lalu mulai memukulinya, pada saat ini Bella hanya bisa menangis dan menjatuhkan tubuhnya yang kemudian terduduk di tanah sembari menutup wajah dengan kedua telapak tangannya.

Tak lama cahaya lampu mobil polisi dari jauh menyorot ke arahnya dan mulai mendekat. Polisi pun dengan cepat menghentikan Galuh yang masih saja memukuli lelaki itu. Dan seorang polisi wanita yang menghampiri Bella dan membawanya ke dalam mobil polisi. Galuh melaporkan pada polisi bahwa ada pelecehan yang dilihat olehnya, maka dari itu polisi wanita ikut untuk mengecek dari laporan Galuh.

Ketika sudah di kantor polisi, Bella berdiam diri disebuah ruangan yang ditemani oleh 2 orang polisi wanita. Tas dan ponsel Bella pun sudah ditemukan oleh seorang polisi lelaki, dimana ditemukan tidak jauh dari tempat Bella dilecehkan.

Seketika Bella pun memutuskan untuk menghubungi Chloe dan meminta tolong pada Chloe untuk menjemputnya di kantor polisi. Namun bukannya Chloe yang datang, melainkan Jevera dan Malvynn yang datang, dimana keduanya dihubungi oleh Galuh.

Malvynn dan Jevera pun mencari keberadaan Bella dan berniat menghampiri Bella, namun ditolak oleh seorang polisi, kedua mata Malvynn dan Jevera terus melihat ke arah sekitar mencari keberadaan Bella.

Seketika keduanya melihat kesebuah ruangan dan keduanya melihat pundak Bella dimana ruangan itu pintunya tertutup dan hanya terlihat dari kaca yang dibaliknya ada gorden transparan.

Bella yang sedang memejamkan matanya dengan posisi tangan memegang kedua kakinya, menyenderkan kepalanya disofa dengan selimut yang menutupi tubuhnya.

Setelah mendapat info kalau pelakunya merupakan karyawannya, Jevera yang masih berada dikantor pun dengan cepat datang ke kantor polisi untuk menghampiri karyawannya tersebut dimana ia sudah berada didalam sel tahanan, Jevera terus berteriak dan mengumpat pada karyawannya itu dan berusaha untuk membuka sel agar ia bisa memukulinya, namun bebarapa polisi terus berusaha menahan Jevera.

1 jam sudah Bella memejamkan matanya, namun Chloe tak kunjung datang untuk menjemputnya, karena perjalanan yang lumayan jauh dan keadaan jalanan yang cukup padat membuat Chloe datang terlambat, Bella pun mulai merubah posisinya menjadi duduk.

“Bu, saya mau minta tolong boleh?”

“Tolong apa sayang?” Jawab salah satu polisi wanita.

“Bisa tolong antarkan saya pulang sekarang bu? Saya taku pulang sendiri. Badan saya entah kenapa sakit semua, saya juga mau istirahat bu.”

2 polisi wanita itupun mengiyakan permintaan Bella. Tak lama ketiganya berjalan keluar, namun Bella sama sekali tak melihat orang orang disekitarnya, Bella hanya menunduk dan terus saja berjalan. Ketika Malvynn dan Jevera akan menghampiri Bella, keduanya ditahan oleh Galuh, dan memutuskan untuk mengikuti bella dari arah belakang.

Dan ketika sudah diluar dan akan berjalan menuju ke parkiran, tibalah Chloe, dan ketika Chloe melihat Bella dia berlari kearah Bella dan memeluknya. Air mata Bella pun akhirnya pecah, tangisan yang sedari tadi ia tahan akhirnya ia keluarkan dipelukan sahabatnya itu. Air mata Chloe pun akhirnya ikut menetes, sakit rasanya mendengar suara tangisan Bella, Chloe terus saja mengelus ngelus punggung Bella dan memeluknya lebih erat lagi.

15 menit dilalui, Chloe memutuskan untuk membawa Bella terlebih dahulu kedalam mobil dan memintanya untuk menunggu disana. Setelah memastikan Bella tertidur didalam mobil kemudian Chloe pergi menghampiri Malvynn, Jevera dan Galuh yang tidak jauh dari arah mobilnya.

“Bang, Vynn, kejadiannya kaya gimana anjim? Ko bisa Bella jadi korban pelecehan?”

Namun belum sempat dijawab pertanyaannya tiba tiba saja Galuh memperkenalkan dirinya.

“Gue Galuh, gue saksi, dan gue orang yang ada disana tadi.”

“Gue Chloe, kakaknya Bella.” Balas Chloe.

“Lah Vynn, Bella punya kakak berapa si? Yang meninggal kan satu, terus yang namanya Tania, sekarang ini juga?” Bisik Galuh pada Malvynn.

Namun bisikan galuh terdengar oleh Chloe.

“Gue temen, sekaligus kakaknya Bella.”

“Ohh.”

“Ternyata korbannya bukan cuma Bella Chlo, dan ini bukan pertama kalinya, beberapa karyawan perempuan di kantor juga udah jadi korbannya dia.” Ucap Jevera.

“Kantor lu bang?”

“Heem.”

“Anjing.”

Chloe pun akhirnya mendapatkan penjelasan dari Galuh mengenai kejadian tadi.