bell istirahat bergema di seluruh sekolah, membuat para siswa berbondong-bondong keluar untuk berburu makanan, sebab lapar yg mengganjal sudah tak tertahankan.

sedangkan Zara berjalan menuju ruang 6, tempat kekasihnya melaksanakan ujian. Zara berjalan sambil memikirkan wajah rupawan Arya yang selalu bisa mengganggu waktu tidurnya, tak pernah sekalipun terlintas di pikirannya tentang Ariano yang melarang dirinya datang untuk menghampiri Arya.

satu langkah. hanya tersisa satu langkah lagi Zara berhasil memijakkan kaki pada marmer putih yang setia menghiasi lantai ruang 6. namun, langkahnya terhenti ketika melihat Arya yang sedang tertidur di atas meja.

wajah lelah Arya terlihat tenang, merasa nyaman karena tangan lembut Jihan membelainya dengan penuh perhatian. merasa sesak perlahan mulai meremas dada, Zara sadar bahwa seharusnya tidak disini dirinya berada.