shooting stars

dedicated to the strongest human being: atof and zio

± 1600w


97. The Beginning

“Ulang.”

“Ulang.”

“Kecepetan.”

“Sekarang kelambatan.”

“Lo bisa main drum nggak? Lo ini yang kontrol tempo, mainnya kacau gini kapan mau mulai?”

“Ulang.”

“Ardith belum nyanyi bahkan sedetik, Gama.”

Read more...

± 850w


050. First encounter

Atof tidak akan menganggap bahwa ia orang yang beruntung karena ia tidak pernah jadi salah satunya. Sejak kecil ia perlu berusaha untuk mencapai seluruh keinginannya. Saat umurnya masih lima ia duduk di depan piano selama berhari-hari untuk memainkan lagu pertamanya dengan lancar. Ia juga perlu mematahkan puluhan stick drum saat memainkan La Villa Strangiato hingga kecepatan dan tingkat presisinya benar-benar akurat. Namun kali ini, anehnya, ia tak perlu usaha untuk menemukan orang yang ia cari. 

Read more...

±700w

listen to these songs to enhance your reading experience!

1. eyes of ian

2. diary


021. track 01: eyes of zio

Atof tidak asing dengan konser, Atof asing menjadi penonton di konser.

Bukan ia bersikap arogan, namun ia terbiasa menjadi seseorang yang berada di bawah lampu sorot, atau setidaknya memperhatikan dari back stage, atau memiliki kartu lewat sebagai penonton kelas VIP. Akan tetapi kali ini ia hanya tamu biasa dalam sebuah gigs sederhana. Mungkin beberapa pasang mata yang mengenalnya terbelalak saat ia lewat dan ikut menonton di tengah kerumunan, namun sisanya tidak peduli. Atof hanya segelintir orang yang menikmati acara itu, yang mana mungkin hanya berisi para pemula.

Read more...

± 500w.


011. Pretending.

Kejujuran bukan teman baik Atof, setidaknya ia berpikir begitu.

Read more...