supr1ng3r

Galau

Bertholdt dan Ymir sudah dekat selama beberapa bulan ini, mereka sering pergi berdua. Makan bersama dan jalan-jalan bersama, hingga tiba tiba Ymir memberitahu Bertholdt bahwa dia kembali lagi bersama mantannya.

Bertholdt kini duduk di bangku taman sebelah kantor tempat dia bekerja, dia duduk sambil memegang segelas kopi dan beradu dengan pikirannya sendiri.

“Kok gue galau sih? Aneh banget,” gumam nya sambil meminum kopinya.

Bertholdt mengacak-acak rambutnya, dia merasa perasaan yang aneh. Seperti dia tidak mau jika Ymir kembali dengan gadis itu, bukan bukan. Dia takut kalau sahabatnya itu nanti akan sakit hati lagi, Ya lebih tepatnya dia khawatir dengan Ymir. Tetapi ada perasaan lain yang menggangu nya saat mendengar bahwa Ymir balikan dengan sang mantan.

“Yah gue jadi sendiri lagi deh kalau dia balik lagi sama Hisu ntar gue ga ada temen lagi”

Dia diam untuk beberapa saat, lalu menyadari ucapannya sendiri dan menggelengkan kepalanya.

“Eh apaansi kok gitu, ya lo tuh harusnya senang kalau sahabat lo bahagia,” ucapnya bermonolog.

Mungkin orang orang yang melihatnya akan berpikir bahwa laki-laki itu gila karena daritadi berbicara sendiri, tapi dia tidak perduli dengan orang-orang yang melihatnya. Dia benar benar bingung sekarang dengan perasaannya sendiri.

Tiba-tiba seorang pria yang bertubuh lebih pendek darinya menghampiri dengan membawa segelas kopi juga di tangannya.

“Bert lo ngapain disni?” Tanya pria tersebut.

Bertholdt langsung menoleh mendengar ada yang mengajaknya berbicara

“Eh porco gapapa kok cuma lagi nyari udara seger aja,” balasnya sambil tersenyum.

Porco hanya mengangguk-angguk mendengar jawaban Bertholdt, lalu dia duduk di sebelah Bertholdt. Porco adalah teman sekantor Bertholdt.

“Co lo pernah suka sama orang ga?”

“Pernah lah, emang lo ga pernah?”

“Ya pernah tapi maksud nya suka sama orang yang udah deket lumayan lama sama lo”

“Bert lo percaya ga kalau gue bilang justru yang deket itu yang bikin lo nyaman dan malah jadi suka sama dia? Karena lo udah deket sama dia apa apa sama dia”

Bertholdt diam sejenak mendengar ucapan Porco.

“Tapi co kalau dia udah punya pacar gimana?”

“Ya gimana ya,” ucap porco sambil meminum kopi panas yang dia bawa.

“Tapi kalau co pacarnya cewek gimana?” Tanya Bertholdt lagi. Porco terkejut mendengar pertanyaan Bertholdt hingga dia tersedak kopi panas miliknya

“Uhuk– maksudnya lo? Bert jangan bilang–”

“Ngga lah bukan gue, gue masih suka cewek”

“Jadi... Si cewek itu–”

Bertholdt hanya membalasnya dengan anggukan, sedangkan porco yang melihat respon Bertholdt hanya tertawa.

“Ya ampun bert jadi lo suka nih sama cewek ini?”

“Ngga, ngga tau sih gue juga bingung sama perasaan gue sendiri”

“Bert coba lu tunggu sekitar ½ bulan lagi kalau perasaan lu masih sama kayak yang sekarang atau bahkan berubah jadi lebih lagi berati lo fix suka sama dia sih”

“Emang gitu ya co?”

“Iya, yaudahlah mending kita balik lagi ke kantor sebelum di cariin bang zeke,” ajak porco.

Setelah itu Bertholdt dan Porco kembali ke kantor mereka.

Jalan jalan

Bertholdt dan Ymir memutuskan untuk berkeliling-keliling dulu sambil mencari tempat yang enak untuk dikunjungi. Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk pergi ke pasar malam yang baru saja buka dan berkeliling di pasar malam tersebut.

“Bert, lo takut ketinggian ga?”

“Ngga sih kenapa?”

“Naik bianglala yuk!” Ymir langsung menarik tangan Bertholdt menuju ke wahana Bianglala.

Sesampainya di depan wahana tersebut Bertholdt dan Ymir harus mengantri dulu untuk membeli tiket, kini giliran mereka pun tiba.

“Bang mau beli tiket nya dong untuk 2 orang ya,” ucap Ymir sambil membuka tas selempang yang dia bawa untuk mencari dompetnya.

“Berapa bang?” Tiba tiba Bertholdt bertanya sambil mengeluarkan duit dari dompet miliknya

“20 ribu mas,” jawab sang penjual tiket. Bertholdt lalu membayar tiket tersebut dan segera mengajak Ymir untuk naik bianglala.

“Bert kenapa lo yang bayar, kan tadi gue yang mau bayar,” ucap Ymir saat berada dalam bianglala.

“Gapapa kali kan tadi siang kamu udah traktir aku, sekarang giliran aku yang traktir,” jawabnya sambil tersenyum.

“Astaga padahal mah gapapa tau Bert, santai aja”

“Yaudah kalau begitu kamu juga santai aja”

“Oke deh kalau begitu, makasih ya Bert,” ucapnya sambil menepuk pundak Bertholdt.

“Udah dibilang gausah makasih makasih kali kayak sama siapa aja”

Bertholdt dan Ymir akhirnya berbincang-bincang sambil melihat pemandangan dari atas sana, beberapa kali Ymir sampai heboh bertepuk tangan karena melihat pemandangan yang indah. Bertholdt tersenyum melihat tingkah Ymir yang menurutnya itu gemas, dan juga dia senang Ymir sudah tidak sedih lagi.

Setelah selesai menaiki bianglala, Bertholdt dan Ymir memutuskan berkeliling lagi. Ymir membeli 2 buah gulali untuknya dan untuk Bertholdt, sambil memakan gulali tersebut Bertholdt dan Ymir berjalan mengelilingi pasar malam.

“Ymir main itu yuk, yang lempar lempar bola. Kamu mau hadiah apa nih?”

“Wah ayo ayo, gue mau itu dong bert boneka jerapah, soalnya tinggi mirip lo”

“Okee tunggu ya,” ucap Bertholdt lalu pergi memulai permainan lempar bola tersebut. sedangkan Ymir hanya berdiri melihat Bertholdt di belakangnya.

Sekali lemparan dari Bertholdt mengenai sasaran, Bertholdt berhasil mendapatkan boneka jerapah yang diinginkan Ymir. Lalu dia memberikan boneka tersebut ke Ymir, dan melanjutkan perjalanan.

Beberapa langkah dari sana Bertholdt dan Ymir bertemu dengan sepasang pasangan Blonde, dia adalah Annie dan Armin. Annie adalah mantan kekasih Bertholdt dulu, tetapi hubungan Annie dan Bertholdt masih berteman baik sampai sekarang bahkan dia juga berteman dengan pacar Annie yaitu Armin.

“Eh halo Bert,” sapa Annie saat melihat Bertholdt dan Ymir.

“Halo Annie Armin kalian berdua ternyata disini juga,” balas Bertholdt.

“Iyanih jalan jalan hahahah, eh btw lo sama siapa tuh? Pacar baru lo ya?” Tanya Armin.

“Hah bukan dia cuma teman ku doang kok sama tetangga apartemen,” jawab Bertholdt sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. dia merasa tidak enak dengan Ymir saat Armin mengatakan kalau Ymir adalah pacarnya.

“Halo nama gue Ymir gue temennya Bertholdt,” ucap Ymir memperkenalkan diri sambil tersenyum dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman

“Hai Ymir gue Annie dan disebelah gue ini Armin dia pacar gue,” balas Annie sambil membalas uluran tangan Ymir.

“Halo mir gue Armin,” lanjut Armin sambil menjabat tangan Ymir.

Setelah perkenalan dan ngobrol-ngobrol sebentar Bertholdt dan Ymir memutuskan untuk lanjut berkeliling begitu juga Armin dan Annie.

“Bert kita keliling di tempat lain aja yuk,” ajak Ymir tiba tiba.

“Loh kenapa?”

“Gapapa gue bosen disini,”

“Beneran?”

“Coba lihat ke belakang, tapi gausah terlalu dilihatin banget,”

Bertholdt lalu menoleh ke belakang dan menemukan dua pasangan yang satu laki laki berambut blonde bertubuh tinggi besar dan satu lagi gadis bertubuh kecil dengan rambut blonde, mereka berdua sedang berpelukan pasar malam sambil tertawa-tawa.

“Itu mereka ya?” Tanya Bertholdt. Dan hanya dibalas anggukan oleh Ymir.

Bertholdt segera menarik tangan Ymir menuju parkiran dan menghidupkan motornya juga menggunakan helmnya, dia memasangkan helm ke kepala Ymir. setelah membayar parkir, Bertholdt langsung menjalankan motornya menjauhi pasar malam.

“Kita gausah ke situ ya? Kita ke mall aja mau gak?” tanya Bertholdt saat mereka dalam perjalanan.

“Iya ayo, di manapun terserah lo. tapi jangan di situ, gue gamau,” balas Ymir.

Bertholdt dan Ymir saat ini berada di mall, mereka berdua sedang berkeliling-keliling mall. Lalu akhirnya memutuskan main ke timezone.

“Bert mau duel basket ga?” tanya Ymir.

“Boleh, siapa takut,” jawabnya sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Ymir pergi untuk membeli koin terlebih dahulu, lalu mereka pun bermain permainan basket di sana. Ternyata point Bertholdt lebih banyak dari Ymir, jadi Bertholdt lah yang menang.

“Yahh gue kalah nih lo hebat banget mainnya Bert bisa cetak banyak point gitu,” ucap Ymir sambil bertepuk tangan.

“Hehe makasih ya sebenarnya udah lama banget aku ga main basket, terakhir itu kayaknya pas masih kuliah deh,” ucap Bertholdt sambil tersenyum malu-malu.

“Wah udah lama banget ya berarti? Eh tapi kita kan udah tetanggan di apartemen itu dari jaman jaman masih kuliah hahaha udah lama juga ya,” balas Ymir sambil tertawa.

“Lah iyaa ternyata kita udah tetanggan dari pas masih kuliah,” ucap Bertholdt. dia juga baru sadar kalau selama ini mereka sudah bertetangga sejak masih kuliah.

Setelah berjalan-jalan lama Bertholdt dan Ymir akhirnya memutuskan kembali ke apartemen nya.

“Makasih ya Bert”

“Untuk apa?”

“Semuanya, untuk hari ini untuk semua yang lo lakukan buat gue”

“Iya sama sama, kayak sama siapa aja”

Jalan jalan

Bertholdt dan Ymir memutuskan untuk berkeliling-keliling dulu sambil mencari tempat yang enak untuk dikunjungi. Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk pergi ke pasar malam yang baru saja buka dan berkeliling di pasar malam tersebut.

“Bert, lo takut tinggi ga?”

“Ngga sih kenapa?”

“Naik bianglala yuk!” Ymir langsung menarik tangan Bertholdt menuju ke wahana Bianglala.

Sesampainya di depan wahana tersebut Bertholdt dan Ymir harus mengantri dulu untuk membeli tiket, kini giliran mereka pun tiba.

“Bang mau beli tiket nya dong untuk 2 orang ya,” ucap Ymir sambil membuka tas selempang yang dia bawa untuk mencari dompetnya.

“Berapa bang?” Tiba tiba Bertholdt bertanya sambil mengeluarkan duit dari dompet miliknya

“20 ribu mas,” jawab sang penjual tiket. Bertholdt lalu membayar tiket tersebut dan segera mengajak Ymir untuk naik bianglala.

“Bert kenapa lo yang bayar, kan tadi gue yang mau bayar,” ucap Ymir saat berada dalam bianglala.

“Gapapa kali kan tadi siang kamu udah traktir aku, sekarang giliran aku yang traktir,” jawabnya sambil tersenyum.

“Astaga padahal mah gapapa tau Bert, santai aja”

“Yaudah kalau begitu kamu juga santai aja”

“Oke deh kalau begitu, makasih ya Bert,” ucapnya sambil menepuk pundak Bertholdt.

“Udah dibilang gausah makasih makasih kali kayak sama siapa aja”

Bertholdt dan Ymir akhirnya berbincang-bincang sambil melihat pemandangan dari atas sana, beberapa kali Ymir sampai heboh bertepuk tangan karena melihat pemandangan yang indah. Bertholdt tersenyum melihat tingkah Ymir yang menurutnya itu gemas, dan juga dia senang Ymir sudah tidak sedih lagi.

Setelah selesai menaiki bianglala, Bertholdt dan Ymir memutuskan berkeliling lagi. Ymir membeli 2 buah gulali untuknya dan untuk Bertholdt, sambil memakan gulali tersebut Bertholdt dan Ymir berjalan mengelilingi pasar malam.

“Ymir main itu yuk, yang lempar lempar bola. Kamu mau hadiah apa nih?”

“Wah ayo ayo, gue mau itu dong bert boneka jerapah, soalnya tinggi mirip lo”

“Okee tunggu ya,” ucap Bertholdt lalu pergi memulai permainan lempar bola tersebut. sedangkan Ymir hanya berdiri melihat Bertholdt di belakangnya.

Sekali lemparan dari Bertholdt mengenai sasaran, Bertholdt berhasil mendapatkan boneka jerapah yang diinginkan Ymir. Lalu dia memberikan boneka tersebut ke Ymir, dan melanjutkan perjalanan.

Beberapa langkah dari sana Bertholdt dan Ymir bertemu dengan sepasang pasangan Blonde, dia adalah Annie dan Armin. Annie adalah mantan kekasih Bertholdt dulu, tetapi hubungan Annie dan Bertholdt masih berteman baik sampai sekarang bahkan dia juga berteman dengan pacar Annie yaitu Armin.

“Eh halo Bert,” sapa Annie saat melihat Bertholdt dan Ymir.

“Halo Annie Armin kalian berdua ternyata disini juga,” balas Bertholdt.

“Iyanih jalan jalan hahahah, eh btw lo sama siapa tuh? Pacar baru lo ya?” Tanya Armin.

“Hah bukan dia cuma teman ku doang kok sama tetangga apartemen,” jawab Bertholdt sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. dia merasa tidak enak dengan Ymir saat Armin mengatakan kalau Ymir adalah pacarnya.

“Halo nama gue Ymir gue temennya Bertholdt,” ucap Ymir memperkenalkan diri sambil tersenyum dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman

“Hai Ymir gue Annie dan disebelah gue ini Armin dia pacar gue,” balas Annie sambil membalas uluran tangan Ymir.

“Halo mir gue Armin,” lanjut Armin sambil menjabat tangan Ymir.

Setelah perkenalan dan ngobrol-ngobrol sebentar Bertholdt dan Ymir memutuskan untuk lanjut berkeliling begitu juga Armin dan Annie.

“Bert kita keliling di tempat lain aja yuk,” ajak Ymir tiba tiba.

“Loh kenapa?”

“Gapapa gue bosen disini,”

“Beneran?”

“Coba lihat ke belakang, tapi gausah terlalu dilihatin banget,”

Bertholdt lalu menoleh ke belakang dan menemukan dua pasangan yang satu laki laki berambut blonde bertubuh tinggi besar dan satu lagi gadis bertubuh kecil dengan rambut blonde, mereka berdua sedang berpelukan pasar malam sambil tertawa-tawa.

“Itu mereka ya?” Tanya Bertholdt. Dan hanya dibalas anggukan oleh Ymir.

Bertholdt segera menarik tangan Ymir menuju parkiran dan menghidupkan motornya juga menggunakan helmnya, dia memasangkan helm ke kepala Ymir. setelah membayar parkir, Bertholdt langsung menjalankan motornya menjauhi pasar malam.

“Kita gausah ke situ ya? Kita ke mall aja mau gak?” tanya Bertholdt saat mereka dalam perjalanan.

“Iya ayo, di manapun terserah lo. tapi jangan di situ, gue gamau,” balas Ymir.

Bertholdt dan Ymir saat ini berada di mall, mereka berdua sedang berkeliling-keliling mall. Lalu akhirnya memutuskan main ke timezone.

“Bert mau duel basket ga?” tanya Ymir.

“Boleh, siapa takut,” jawabnya sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Ymir pergi untuk membeli koin terlebih dahulu, lalu mereka pun bermain permainan basket di sana. Ternyata point Bertholdt lebih banyak dari Ymir, jadi Bertholdt lah yang menang.

“Yahh gue kalah nih lo hebat banget mainnya Bert bisa cetak banyak point gitu,” ucap Ymir sambil bertepuk tangan.

“Hehe makasih ya sebenarnya udah lama banget aku ga main basket, terakhir itu kayaknya pas masih kuliah deh,” ucap Bertholdt sambil tersenyum malu-malu.

“Wah udah lama banget ya berarti? Eh tapi kita kan udah tetanggan di apartemen itu dari jaman jaman masih kuliah hahaha udah lama juga ya,” balas Ymir sambil tertawa.

“Lah iyaa ternyata kita udah tetanggan dari pas masih kuliah,” ucap Bertholdt. dia juga baru sadar kalau selama ini mereka sudah bertetangga sejak masih kuliah.

Setelah berjalan-jalan lama Bertholdt dan Ymir akhirnya memutuskan kembali ke apartemen nya.

“Makasih ya Bert”

“Untuk apa?”

“Semuanya, untuk hari ini untuk semua yang lo lakukan buat gue”

“Iya sama sama, kayak sama siapa aja”

Makan siang

Di sini Bertholdt dan Ymir sekarang, berada di warung gado-gado dekat apartemen mereka. Mereka berdua sedang makan siang bersama.

“Terus kamu mau gimana mir sekarang?” Tanya Bertholdt sambil memakan gado gado miliknya.

“Gimana apanya?”

“Ya kamu udah ga sama dia lagi terus sekarang mau gimana?”

“Oh.. ya ga gimana-gimana, kan udah putus juga ya mau diapain lagi emang Bert hahahaha,” balasnya sambil tertawa terpaksa.

Ymir diam sebentar sambil mengaduk-aduk gado gado miliknya, dia berfokus pada dunia nya sendiri. Sedangkan Bertholdt yang dari tadi memperhatikan gadis di depannya ini tidak memakan makanannya justru malah mengaduk-aduk saja, segera mengangkat suara.

“Ehm mir gado gado nya ga dimakan?”

“Eh, iya ini gue makan kok,” ucapnya tersadar dari lamunannya lalu segera menyuap gado-gado tersebut ke dalam mulutnya.

“Mir, boleh aku kasih masukan ga?”

“Boleh boleh”

“Gini mir gapapa kok kamu ngerasa sedih galau kecewa, namanya juga baru putus. itu tuh wajar banget aku juga dulu begitu kok pas baru putus sama mantan ku, kalau kamu mau nangis keluarin aja semuanya mau teriak keluarin aja gausah di tahan-tahan, tapi jangan sampai makan dan istirahat mu berkurang mir. nanti kamu malah sakit lagi gara gara ngga makan, gapapa kok mau sedih gapapa banget malah tapi jangan sampai lupa makan sama istirahat nya mir takut kesehatan mu terganggu,” ucap Bertholdt sambil menatap Ymir.

“Iya iya Bert, makasih banyak ya masukannya. gue bakal tetep makan dan istirahat kok kan gue juga manusia bukan robot, emang terbaik deh temenan sama orang kayak lo nih,” balas Ymir sambil menepuk pundak Bertholdt yang berada di depannya.

Setelah selesai makan siang, Mereka memutuskan untuk kembali ke tempat kerja masing-masing. Tetapi Bertholdt memutuskan untuk mengantarkan Ymir dulu kembali ke tempat kerjanya yang tidak begitu jauh dari apartemen mereka.

Putus

Bertholdt segera pergi ke kamar apartemen di sebelahnya, dia mengetuk pintu itu dan beberapa saat kemudian muncul seorang gadis dengan penampilan acak-acakan dan mata sembab sedang menangis.

“Masuk Bert, maaf ya berantakan banget soalnya ga sempet beresin pusing banget gue,” ucap Ymir.

“Gapapa kok, santai santai”

Setelah Bertholdt masuk, Ymir menceritakan semuanya tentang apa yang terjadi hari ini.

(Flashback)

Seorang gadis bertubuh tinggi itu duduk di hadapan gadis yang bertubuh lebih kecil darinya dan berambut blonde.

“Oke.. Maaf ya karena kita jarang banget komunikasi, aku sibuk kamu juga tahu itu, tapi aku bakal tetap selalu usahain waktu ku buat kamu, maaf ya? Aku bener bener minta maaf sama kamu karena terlalu sibuk sama urusan ku, aku janji habis ini bakal lebih sering luangin waktu buat kamu,” Ucap si gadis berambut coklat di depannya

Tapi gadis blonde yang dia ajak berbicara hanya diam saja, tidak menjawab ucapan sang kekasih di depannya.

“Kita putus yuk.” Kata-kata itu tiba-tiba terucap dari mulut sang gadis Blonde

“Hah, maksud kamu? Tapi aku ga mau”

“Aku selingkuh Ymir, maaf ya. aku udah punya pacar baru, dia lebih bisa luangin waktunya untuk aku daripada kamu, maaf,”

“Oh.. jadi cowok blonde yang waktu itu pas aku pulang aku liat lagi jalan sama kamu, itu dia ya Hisu?”

“Kamu liat? Iya itu dia, maaf ya”

“Namanya”

“Hah?”

“Namanya siapa His?” Tanya Ymir sambil menggenggam gelas yang ada di tangannya sangat kuat

“Reiner, jadi sudah ya Ymir? Kita sampai sini aja, Terimakasih banyak dan Maaf,” ucap hisu lalu berdiri meninggalkan Ymir sendirian di dalam cafe

Ymir segera membayar pesanannya dan pergi meninggalkan cafe tersebut, hatinya sangat hancur benar benar hancur dia pergi naik ke atap sebuah gedung dan duduk di sana sambil berteriak. “BANGSATTT BRENGSEK LO REINER BISA-BISANYA LO NGAMBIL PACAR GUE, LO JUGA JAHAT BANGET HISTORIA GUE SAYANG BANGET SAMA LO TAPI APA? LO MALAH SELINGKUH”

Setelah berteriak tadi Ymir tidak bisa menahan diri lagi, tangisnya pecah.

(End Flashback)

Bertholdt mendengar cerita dari Ymir benar benar terkejut dan ikut sakit hati mendengar hal tersebut.

“Udah udah gapapa kalau kamu mau nangis, nangis aja sampai kamu puas jangan di tahan-tahan,” ucapnya sambil mengusap-usap punggung Ymir

“Bert gue boleh pinjem pundak lo buat nangis ga?” Tanya nya.

“Boleh, sini nangis aja,” jawabnya. Ymir lalu menyenderkan kepalanya di pundak Bertholdt

Bertholdt membiarkan Ymir menangis sampai dia merasa puas, lama-lama Ymir justru tertidur di pundak Bertholdt. Dia menyadari hal tersebut langsung membaringkan Ymir di sofa, dan menutupi tubuhnya dengan selimut yang ada di Sofa. Setelah memastikan Ymir benar-benar tertidur pulas, Bertholdt lalu kembali ke kamarnya dan beristirahat.

Putus

Bertholdt segera pergi ke kamar apartemen di sebelahnya, dia mengetuk pintu itu dan beberapa saat kemudian muncul seorang gadis dengan penampilan acak-acakan dan mata sembab sedang menangis.

“Masuk Bert, maaf ya kotor banget soalnya ga sempet beresin pusing banget gue,” ucap Ymir.

“Gapapa kok, santai santai”

Setelah Bertholdt masuk, Ymir menceritakan semuanya tentang apa yang terjadi hari ini.

(Flashback)

Seorang gadis bertubuh tinggi itu duduk di hadapan gadis yang bertubuh lebih kecil darinya dan berambut blonde.

“Oke.. Maaf ya karena kita jarang banget komunikasi, aku sibuk kamu juga tahu itu, tapi aku bakal tetap selalu usahain waktu ku buat kamu, maaf ya? Aku bener bener minta maaf sama kamu karena terlalu sibuk sama urusan ku, aku janji habis ini bakal lebih sering luangin waktu buat kamu,” Ucap si gadis berambut coklat di depannya

Tapi gadis blonde yang dia ajak berbicara hanya diam saja, tidak menjawab ucapan sang kekasih di depannya.

“Kita putus yuk.” Kata-kata itu tiba-tiba terucap dari mulut sang gadis Blonde

“Hah, maksud kamu? Tapi aku ga mau”

“Aku selingkuh Ymir, maaf ya. aku udah punya pacar baru, dia lebih bisa luangin waktunya untuk aku daripada kamu, maaf,”

“Oh.. jadi cowok blonde yang waktu itu pas aku pulang aku liat lagi jalan sama kamu, itu dia ya Hisu?”

“Kamu liat? Iya itu dia, maaf ya”

“Namanya”

“Hah?”

“Namanya siapa His?” Tanya Ymir sambil menggenggam gelas yang ada di tangannya sangat kuat

“Reiner, jadi sudah ya Ymir? Kita sampai sini aja, Terimakasih banyak dan Maaf,” ucap hisu lalu berdiri meninggalkan Ymir sendirian di dalam cafe

Ymir segera membayar pesanannya dan pergi meninggalkan cafe tersebut, hatinya sangat hancur benar benar hancur dia pergi naik ke atap sebuah gedung dan duduk di sana sambil berteriak. “BANGSATTT BRENGSEK LO REINER BISA-BISANYA LO NGAMBIL PACAR GUE, LO JUGA JAHAT BANGET HISTORIA GUE SAYANG BANGET SAMA LO TAPI APA? LO MALAH SELINGKUH”

Setelah berteriak tadi Ymir tidak bisa menahan diri lagi, tangisnya pecah.

(End Flashback)

Bertholdt mendengar cerita dari Ymir benar benar terkejut dan ikut sakit hati mendengar hal tersebut.

“Udah udah gapapa kalau kamu mau nangis, nangis aja sampai kamu puas jangan di tahan-tahan,” ucapnya sambil mengusap-usap punggung Ymir

“Bert gue boleh pinjem pundak lo buat nangis ga?” Tanya nya.

“Boleh, sini nangis aja,” jawabnya. Ymir lalu menyenderkan kepalanya di pundak Bertholdt

Bertholdt membiarkan Ymir menangis sampai dia merasa puas, lama-lama Ymir justru tertidur di pundak Bertholdt. Dia menyadari hal tersebut langsung membaringkan Ymir di sofa, dan menutupi tubuhnya dengan selimut yang ada di Sofa. Setelah memastikan Ymir benar-benar tertidur pulas, Bertholdt lalu kembali ke kamarnya dan beristirahat.

Bertemu Kembali?

4 Tahun Kemudian

Seorang pria bertubuh jangkung itu sedang berlari-lari di Bandara, terlihat sangat buru-buru seperti sedang mengejar sesuatu. Tanpa disadari dia menabrak seorang gadis yang sedang menelepon, hingga handphone gadis itu terjatuh.

“Aduh kalo jalan liat liat dong–”

belum selesai gadis itu mengucapkan kata-katanya, saat ia menengadah ke atas dia sangat terkejut melihat siapa yang baru saja menabrak nya.

“Ymir?” laki laki itu menatapnya terkejut.

“Bert..?”

“Eh sebentar ya tunggu di sini aku mau nganterin map ini dulu ke bang zeke jangan kemana-mana ada yang mau aku omongin”

Setelah Bertholdt pergi menjauh darinya, Ymir masih diam mematung. dia tidak menyangka bahwa dia akan bertemu kembali dengan mantannya di sini, penampilan Bertholdt juga benar benar berubah rambutnya menjadi panjang, padahal biasanya Bertholdt akan langsung memotong rambutnya jika sudah panjang sedikit saja.

“Apa jangan-jangan dia nepatin janjinya 4 tahun yang lalu? Tapikan itu udah lama,” gumam Ymir.

Di sini mereka berdua sekarang, berada di cafe bandara.

“Jadi.. kamu kenapa bisa ada di Marley?” Tanya Bertholdt sambil menatap Ymir.

“Gue di sini karena ada keperluan pekerjaan.”

“Memangnya kamu udah ga kerja di tempat yang lama?”

“Ngga, makanya gue sekarang ada di sini.”

“Emang kamu di sini sama siapa? Terus tadi kelihatannya kamu lagi telfonan?”

“Gue di sini sendiri tadi itu gue lagi telfonan sama Hisu mau ngabarin kalau gue udah nyampe di sini.”

“Ohh begitu”

Keduanya kembali diam fokus kepada pikiran masing-masing, sampai akhirnya mereka berdua mengucapkan kalimat yang sama

“Emm.. Bert rambut lo?”

“Ymir rambut mu?”

“Eh lo aja duluan,” ucap Ymir sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

“Rambut mu sekarang pendek kamu udah bener bener ngelepasin ya? kamu nya udah move on aku masih begini-begini aja, padahal sudah 4 tahun yang lalu tapi sampai sekarang aku ga pernah potong rambut ku setelah kita selesai. sampai sekarang aku masih belum bener bener bisa ngelepasin kamu, maaf ya.”

“Dih sotoy lo”

Kalimat tersebut membuat pria di hadapannya menatapnya dengan tatapan bingung

“Siapa bilang? Gue kan bilang gue di sini buat keperluan kerja, gue potong rambut juga buat kerjaan. gue aja baru potong rambut kemarin biar kelihatan segar aja di tempat kerja yang baru.”

Beberapa saat kemudian Ymir baru menyadari apa yang dia ucapkan barusan, dia pun menundukkan wajahnya menahan malu.

“Eh.. oh jadi sebenarnya kamu ini sama sama belum move on juga ya?”

“Hah ngga”

“Yang bener? Jangan bohong deh?” Tanya nya sambil tersenyum menatap Ymir

“Ya menurut lo aja gimana?”

“Kalau menurutku ya kamu belum move on sih”

“Ymir,” panggil nya lagi.

“Iya?”

“Kalau misalnya kita balik lagi gimana?”

“Gimana ya? Gatau deh gue”

“Yang bener dong..”

“balik lagi ga ya?”

Keduanya diam tidak ada obrolan lagi

“Iya deh iya balik lagi”

Bertholdt berdiri dan langsung memeluk Ymir

“Terimakasih banyak Ymir”

“Iya bert iya, tapi lepasin dulu ini tempat umum bert malu diliatin orang”

Sampai jadi debu – Beruyumi Au.

Gadis itu menatap ke arah cermin di depannya, wajahnya terlihat gugup tapi tetap tersenyum. besok, dia akan menghadapi hari besar. hari yang sangat ditunggu-tunggu, hari pernikahannya. dengan laki-laki yang selama 8 tahun ini sudah menemani nya. Handphone miliknya berbunyi tanda panggilan masuk, Dia menoleh dan mengambil handphonenya. panggilan itu ternyata dari kekasihnya, gadis itu pun memutuskan untuk menjawab panggilan tersebut. dan mengobrol sebentar, setelah mengakhiri panggilan tersebut. Lalu memutuskan untuk beristirahat.

Keesokan harinya, hari dimana dia dan kekasihnya melaksanakan pernikahan. Ymir– gadis itu mengenakan gaun berwarna putih yang sangat indah, begitu juga dengan Bertholdt sang kekasih yang menggunakan setelan berwarna putih. Mereka berdua menaiki mobil yang sama menuju ke tempat acara pernikahan dilaksanakan.

“Cantik” itu kata pertama yang di ucapkan oleh Bertholdt saat melihat Ymir. Mereka berdua masuk ke dalam mobil itu, dan pergi menuju ke tempat pernikahan.

“Kamu ga bakalan tinggalin aku kan?”

“Ngga lah, Bert.”

“Kita bakalan terus sama-sama ya.”

“Iya, Bert. kita terus sama sama.”

“Kita harus terus sama sama ya, maut pun ga bakalan misahin kita.”

Ymir terdiam sejenak mendengar perkataan Bertholdt, dia menatap Bertholdt sambil tersenyum. “Aku sayang banget Bert.”

“Sama siapa?”

“Ya memangnya sama siapa lagi.”

Untuk pertama kalinya Ymir mengatakan sayang duluan. Gadis itu memang sedikit canggung untuk mengatakan kata kata yang romantis, bahkan setelah mereka berpacaran selama 5 tahun. Ymir baru berani memanggil dengan sebutan aku-kamu, bukan gue-lo lagi.

“Terimakasih banyak.”

“Untuk apa, Ymir?”

“Semuanya.”

Suasana kembali sepi tidak ada pembicaraan diantara keduanya lagi, saat Ymir sedang menoleh kebelakang. tiba tiba sebuah truck yang melaju cepat, menghantam mobil mereka dari belakang. mobil mereka terlempar jauh, membuat orang di dalamnya terlempar keluar. Ymir terlempar cukup jauh, badannya penuh luka. darah mengalir dari kepalanya, tubuhnya sudah terbaring tidak mampu untuk bergerak lagi. sedangkan Bertholdt kepalanya mengeluarkan darah yang banyak, kepalanya menghantam kaca belakang mobil sehingga serpihan serpihan kaca yang pecah menancap di kepalanya.

Mobil mereka rusak parah, dan posisinya terbalik. Bertholdt berusaha bangkit dari tempatnya, kepalanya sangat sakit. dia berusaha menggerakkan tubuhnya perlahan untuk mendekati Ymir. dia menggenggam tangan Ymir, dan menatap Ymir. “Ymir Maaf,” kata terakhir yang dia ucapkan.

Tidak ada yang selamat, dalam kecelakaan tersebut. para tamu undangan dan teman teman mereka sangat merasa sedih, apalagi Historia dan Reiner sahabat Ymir dan Bertholdt dari kecil. semua berduka atas kepergian mereka di hari bahagianya, hari dimana seharusnya menjadi paling bahagia justru malah menjadi hari paling sedih.

Mereka masih tidak percaya dengan apa yang terjadi, dengan apa yang mereka lihat sekarang. Tapi itulah yang terjadi, itu lah kenyataannya. Itu semua sudah takdir tuhan. Bukan acara pernikahan yang mereka hadiri, tetapi acara pemakaman. Ymir dan Bertholdt menjadi korban kecelakaan di hari bahagia mereka. Keduanya di makamkan bersebelahan.