Carouselle's Works

♧ ♧ ♧

Sudah empat kali minggu ini Karina mendapati dirinya mengunjungi cafe yang sama di jam makan siang. Karina sendiri tidak percaya bahwa ia membawa dirinya untuk keluar dari kantornya, menyebrang jalan, dan duduk di sudut ruangan dekat dengan jendela ini.

Read more...

Ia tak ingin menjerit-jerit, berteriak-teriak, mengamuk memecahkan cermin, membakar tempat tidur. Ia hanya ingin menangis lirih saja, sambil berjalan sendiri dalam hujan rintik-rintik di lorong sepi pada suatu pagi. — Sapardi Djoko Darmono

♧ ♧ ♧

Giselle meletakkan ponselnya setelah melihat Karina di dalam balutan gaun pengantin hitamnya. Karinanya. Masihkah Giselle bisa menyebut Karina miliknya? Ada beban yang tidak bisa dijelaskan di dadanya setelah melihat Karina begitu cantik dalam balutan gaun pengantin dan senyuman manis.

Read more...

Falling so madly in love with you is a tragedy. Nothing in my world will ever seem so beautiful again.— Michael Faudet

Giselle sudah lelah menunggu Karina, kini sudah hampir lewat tengah malam. Jamuan makan pernikahan Karina dengan pria yang bahkan ia tak ingin sebutkan namanya itu, mengapa begitu lama? Bukannya besok mereka juga bertemu lagi di resepsi? Giselle tidak bisa mengerti pikiran orang-orang kaya dan keinginan mereka untuk berkumpul-kumpul tidak penting.

Read more...

“It's your birthday, but I'm the one who should be celebrating the most. I'm so glad you came into this world, and I'm even more glad you came into my world.”

♧ ♧ ♧

Karina merasa, jika ia harus berada di kantornya lebih lama lagi, punggungnya akan menyerah menopang tubuhnya. Jadi ia putuskan untuk menyudahi pekerjaannya dan pulang ke apartemen. Pekerjaan kantornya hari ini terasa dua kali lipat lebih menyebalkan dari hari biasa.

Read more...

“Bahasaku yang cuma rasa, susah untuk melekat pada kata-kata” — Dewi Lestari

L2ShareOST41 · Whee In (휘인) – Ice Cream Love (One Ordinary Day 어느 날 OST Part 1)
Musiknya bisa diputar dengan “listen in browser” button

♧ ♧ ♧

“Jadi gamau nih es krimnya?” Giselle yang sedang duduk di sofa bertanya. Ia menatap Karina dengan menopang dagunya, bersandar ke sandaran sofa. Kekasihnya sangat menggemaskan hari ini. Katakanlah itu karakter bawaan lahir Giselle, ia memang tidak pernah bagus perihal berterus terang pada orang lain.

Read more...