@yovela43

Setelah Nahen pergi dari rumah Lalitha. Lalitha hanya berdiam diri dibalik pagar rumahnya. Tiba-tiba saja ia memikirkan ucapan Nahen di cafe tadi, tangannya bergetar karena mengingat kejadian saat Kakaknya pergi.

Lalitha akhirnya memberanikan diri untuk masuk ke rumah. Baru saja ia membuka pintu, sudah terlihat Haris dan Gloria yang tengah duduk di sofa.

Read more...

Setelah mengetahui apa yang terjadi pada Lalitha tanpa pikir panjang Nahen berlalu meninggalkan teman-temannya.

“Hen, mau kemana dah?” tanya Jovan.

“Iya ni anjir apa banget baru juga setengah jam woy!” seru Arkasa.

“Iya nih buru-buru amat bos,” ucap Aurellio.

Read more...

Nahen baru saja sampai di rumahnya setelah mengantarkan Lalitha pulang. Ia melihat sekeliling rumahnya yang sepi, hanya ada Bi Ijah asisten rumah tangga Ibu Tirinya.

“Den Nahen baru pulang?” tanya Bi Ijah.

Read more...

tw // kekerasan, kematian

Nahen POV

“Nahen, turun makan dulu ayo,”

Terdengar teriakan Tante memanggilku. Sungguh aku sangat malas terlebih lagi moodku sudah hancur semenjak melihat Kainan. Terpaksa aku harus turun dari pada aku mendengar ocehan Papah, padahal aku ingin tidur karena begadang semalaman.

Read more...

Lalitha POV

Aku membulatkan mataku setelah melihat pesan yang dikirim oleh Nahen.

“Sayang?”

Kami kan hanya berpura-pura, haruskah sampai memanggil sayang?

Read more...

Bukannya bermain Play Station, Nahen, Jovan, Arkasa dan Aurellio malah menonton Tinkerbell sambil memakan cemilan yang disediakan oleh Ibu Jovan. Tak lupa selain menonton dan makan mereka juga berjulit alias bergibah yang di sertai obrolan random lainnya.

Read more...

Nahen POV

Setelah pulang dari apartemen tadi, aku mampir ke rumah Lalitha. Aku menunggunya di depan gerbang rumahnya, tak lama Litha pun keluar dan menyuruhku untuk masuk kedalam.

Seperti biasa rumahnya sepi karena orang tuanya sibuk bekerja dan bibi yang biasa ada di rumahnya akan pulang jika malam hari.

Read more...

Disepanjang perjalanan menuju pantai Lalitha dan Nahen mengisinya dengan mendengarkan lagu kesukaan mereka, bernyanyi, bercerita, bercanda bersama. Perjalanan yang sangat menyenangkan, walau sedikit macet. Wajar saja karena Nahen dan Litha pergi saat weekend, dimana orang-orang pun ingin berlibur melepas penat.

Read more...

Setelah menerima pesan tersebut Litha bergegas menemui Shane, karena takut terjadi sesuatu padanya seperti dulu. Tentu saja ia sendirian sesuai dengan permintaan sang pengirim pesan, tanpa memberitahu siapapun juga.

Read more...

tw // abuse, harsh word.

Malam itu, Nahen sudah menyiapkan syarat yang diberikan oleh Kainan. Nahen akan melakukan apapun demi Litha, meski harus memberikan nyawanya.

Read more...